kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan kerugian, First Media upayakan optimalisasi


Jumat, 20 April 2018 / 19:47 WIB
Tekan kerugian, First Media upayakan optimalisasi
ILUSTRASI. PT First Media Tbk - Link Net


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT First Media Tbk (KBLV) masih mengandalkan bisnis internet sebagai penopang pendapatan. Tahun lalu, bisnis internet berkontribusi 75% terhadap total pendapatan konsolidasi tahun lalu.

Budi Erwanto, Financial Controller PT First Media mengatakan tahun lalu, perusahaan meraih pendapatan terbesar dari sektor internet mencapai 75%. “First Media masih menerima kontribusi pendapatan usaha dari bidang internet dengan 75%, untuk usaha perangkat komunikasi sebesar 9%, dan 16% dari lain-lain,” paparnya di Jakarta, Jumat (20/4).

Sepanjang tahun lalu, First Media masih membukukan rugi bersih Rp 1,1 triliun. Kerugian ini membengkak dari tahun 2016 yang sebesar Rp 794,67 miliar.

Dengan kerugian tersebut, First Media berupaya untuk optimalisasi jaringan yang ada terlebih dulu di tahun ini. “Kami berusaha optimalisasi dulu yang ada, plus kami lihat lagi daerah yang diperkirakan bisa menghasilkan,” ujar Harianda Noerlan, Presiden Direktur First Media Jumat (20/4).

Menurut Harianda, tahun ini perusahaan akan menganggarkan belanja modal Rp 250 miliar-Rp 350 miliar. Belanja modal ini akan digunakan untuk optimalisasi jaringan.

Untuk meminimalisir kerugian, perusahaan terus menyiapkan strategi. Salah satunya, dengan mengurangi penggunaan base tranceiver station (BTS). Saat ini, BTS yang digunakan untuk Bolt sebanyak 3.275, turun dari sebelumnya yang sekitar 3.800 BTS. 

Harianda menyatakan pengurangan pengunaan BTS ini dilakukan untuk mengurangi biaya sewa. Maklum, BTS ini merupakan BTS sewa. 

Sedangkan untuk ekspansi perusahaan akan mencoba selektif. “Kami cari yang lebih banyak penggunanya, kan bayarnya sama,” tutur Harianda.

Walaupun BTS yang digunakan menurun, Timotius Sulaiman, Chief Financial Officer First Media mengklaim ada peningkatan pada sektor bolt home sekitar 12.000 setiap bulan. "Dalam lima bulan ada sekitar 60.000 subscriber,” ujarnya.

Timotius menjelaskan, jika terus berlangsung, ia prediksi 2019 bolt bisa mencatatkan hasil positif. Namun, ia menyebutkan untuk KBLV tahun ini belum bisa mendapatkan keuntungan, sehingga tahun ini mereka terus berupaya untuk menekan kerugian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×