kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawarkan kupon kompetitif, EBA-SP jadi instrumen investasi yang menarik


Jumat, 09 Maret 2018 / 18:24 WIB
Tawarkan kupon kompetitif, EBA-SP jadi instrumen investasi yang menarik
ILUSTRASI. Pencatatan EBA-SP SMF-BTN04


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) merupakan salah satu pilihan instrumen investasi bagi para investor untuk mendiversifikasi portofolionya. Di sisi lain, EBA-SP juga menjadi sumber pendanaan alternatif bagi perusahaan.

EBA-SP pertama kali diluncurkan pada 2015 seiring dengan terbitnya POJK 23/POJK.04/2014. Instrumen diterbitkan oleh penerbit dengan aset portofolio berupa kumpulan piutang. Piutang ini diperoleh dari kreditur asal yang sebelumnya mendapat pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) kepada debitur.

Hingga saat ini, PT Sarana Multigriya Finansial Tbk atau SMF menjadi perusahaan pertama dan satu-satunya yang menerbitkan EBA-SP. Yang terbaru, SMF kembali bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menerbitkan EBA-SP SMF-BTN04 dalam tiga seri senilai Rp 2 triliun.

Seri pertama A1 EBA-SP ini bertenor dua tahun dipatok dengan kupon 7%. Sementara seri kedua A2 bertenor lima tahun memiliki kupon 7,5% per tahun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan rating idAAA untuk instrumen ini.

Kepala Divisi Operasional Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Ifan Mohamad Ihsan mengatakan, tawaran kupon EBA-SP sebetulnya cukup menarik. "Besaran kupon terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi dengan tenor dan rating yang sama," ujar Ifan, (9/3).

Menurut data IBPA, per 1 Maret lalu, imbal hasil SUN bertenor dua tahun tercatat sebesar 5,6%, sementara obligasi korporasi dengan rating AAA sebesar 7,2%. Untuk tenor lima tahun, imbal hasil SUN dan obligasi korporasi masing-masing sebesar 6,3% dan 7,9%.

Memang, modal untuk masuk ke dalam instrumen ini tergolong premium bagi investor ritel. Meski ditawarkan dengan minimum investasi awal Rp 5 juta, menurut Ifan, transaksi EBA-SP lazimnya dilakukan dalam kelipatan Rp 1 miliar. "Jadi memang masih didominasi investor institusi seperti perusahaan dana pensiun dan asuransi yang jangka waktu investasinya juga panjang," katanya.

Meski begitu, di samping besaran kuponnya yang menarik, EBA-SP juga tergolong instrumen yang sangat aman. Ifan menjelaskan, underlying asset EBA-SP adalah kredit pemilikan rumah (KPR) yang akan menjadi jaminan bagi investor.

"Konsepnya jual putus, sehingga EBA-SP dan aset yang menjadi dasarnya akan sepenuhnya menjadi milik investor dan tidak bisa diklaim kembali oleh bank kreditur. Kalau ada gagal bayar, investor dijamin akan terus menerima pembayaran hingga jatuh tempo," kata Ifan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×