kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tawaran yield sukuk masih akan tinggi


Jumat, 02 Mei 2014 / 07:30 WIB
Tawaran yield sukuk masih akan tinggi
ILUSTRASI. Inspirasi Nama Bayi Perempuan Bernuansa Natal yang Anggun dan Meneduhkan.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah kembali membidik perolehan dana Rp 1,5 triliun pada lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (6/5).

Situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) menyebutkan, ada  empat seri yang bakal dilelang. Satu seri terbitan baru (new issuance), yaitu SPN-S 07112014 bertenor enam bulan dengan tawaran  kupon diskonto. Lalu, tiga lainnya, seri lama (reopening), yakni PBS003 bertenor 13 tahun, PBS005 bertenor 29 tahun, dan PBS006 dengan jangka waktu jatuh tempo 6 tahun.

Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menilai, pada dasarnya semua jenis surat utang negara Indonesia menarik bagi investor. Pasalnya, kondisi ekonomi makro Indonesia kian membaik. "Para investor asing maupun lokal berburu  surat utang negara termasuk jenis syariah, karena berpotensi mendapat keuntungan modal (capital gain)," ujarnya.

Namun, kata Lana, dengan pertimbangan suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini relatif tinggi, maka permintaan yield tetap akan tinggi.

Jika demikian, menurut Lana, pemerintah sepertinya tidak akan terlalu memaksa memenangkan lelang dalam jumlah besar. Apalagi, pemerintah masih punya banyak skema penerbitan surat utang yang menguntungkan bagi strategi pengelolaan utang pemerintah pada 2014. "Pemerintah tentu punya konsep pengelolaan utang mana yang paling murah," ujar Lana.

Sebagai catatan, pada lelang sukuk, 22 April 2014,  total penawaran yang masuk mencapai Rp 2,97 triliun, hampir dua kali lipat dari target indikatif Rp 1,5 triliun. Dari total penawaran tersebut, pemerintah hanya memenangkan Rp 980 miliar, karena permintaan yield relatif tinggi.

Lana menduga, total penawaran yang masuk pada lelang, pekan depan, tidak jauh berbeda dengan lelang sukuk sebelumnya. "Bisa oversubscribes hampir dua kali lipat," kata dia.

Ia memprediksi, peserta lelang bakal tertarik dengan seri terbaru yang bertenor pendek, yaitu SPN-S 07112014. Ini mengacu hasil lelang sebelumnya, sukuk seri SPN-S  sejenis mendapat total penawaran hingga Rp 2,1 triliun. Adapun, total yang dimenangkan pemerintah hanya Rp 430 miliar untuk  seri tersebut.

Sekadar catatan, pada kuartal II-2014, pemerintah menargetkan penerbitan SUN dan SBSN senilai Rp 66 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×