kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Tata Bantah Jual Saham KPC dan Arutmin


Selasa, 17 Maret 2009 / 08:08 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Tata Power langsung bereaksi. Perusahaan asal India ini membantah akan menjual 30% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia kepada kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Tata menegaskan, justru akuisisi KPC dan Arutmin merupakan bagian strategi agar bisnisnya tetap tumbuh. Maklum, KPC dan Arutmin memiliki nilai strategis bagi kelangsungan pembangkit listrik milik Tata di India.

Sebab, berdasarkan perjanjian jual beli KPC dan Arutmin dengan BUMI dua tahun lalu, Tata berhak membeli 10 juta metrik ton batubara per tahun dari KPC dan Arutmin. Tata pun tidak memusingkan lagi pasokan batubara bagi pembangkit listriknya.

Dengan alasan tersebut, Tata menyatakan tidak berniat menjual sahamnya di KPC dan Arutmin kepada BUMI ataupun pihak lainnya. "Kami menyangkal tegas rumor sehubungan kepemilikan saham kami di perusahaan tambang batubara Indonesia, KPC dan Arutmin," ujar manajemen Tata Power lewat pernyataan tertulis kepada Bloomberg, kemarin.

Manajemen BUMI juga membantah kabar tersebut. Direktur Utama BUMI Ari Saptari Hudaya menyatakan, BUMI dan Tata memang belum bertemu dan membahas masalah ini. "Karena belum ada pembicaraan dengan Tata, maka saya belum bisa berkomentar," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Tata Power berniat melego kembali 30% saham KPC dan Arutmin yang dibelinya dari BUMI pada 2007 seharga US$ 1,2 miliar. Tata terpaksa melepas kepemilikan saham di KPC dan Arutmin karena kesulitan membayar utang. Untuk mengakuisisi KPC dan Arutmin, Tata berutang US$ 850 juta.

Berdasarkan kesepakatan akuisisi KPC dan Arutmin, BUMI mendapat penawaran pertama jika Tata ingin menjual saham di dua perusahaan tadi. Kabar yang sampai ke KONTAN, Tata bahkan berniat menjual KPC dan Arutmin dengan diskon 50% dari harga pembelian yang mencapai US$ 1,1 miliar.

BUMI kabarnya menggandeng Northstar Pacific dan Credit Suisse untuk pembiayaan akuisisi tersebut. Tapi, "Maaf saya tak bisa berkomentar," kata Patrick Walujo, Direktur Northstar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×