Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot pada Jumat (28/8) ditutup menguat 0,19% ke Rp14.632 per dolar Amerika Serikat. Dengan demikian rupiah menguat 0,95% dalam sepekan.
Penguatan juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda tercatat ditutup ke Rp 14.702 per dolar AS sehingga dalam seminggu sudah menguat 0,57%.
Baca Juga: Usai menguat 0,95% dalam sepekan, bagaimana nasib rupiah minggu depan?
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan penguatan rupiah didukung oleh pelemahan dollar atas mata uang utama dunia lainnya setelah The Fed kembali mengisyaratkan bahwa pihaknya akan tetap menjalan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama.
Sementara untuk Senin (31/8), sentimen penguatan rupiah diperkirakan Alwi akan cenderung terbatas. Menurutnya, pelaku pasar masih akan mencermati sentimen dolar yang masih bearish. Sehingga kemungkinan rupiah menguat masih bisa terbuka.
"Dari Dalam negeri, data manufaktur versi Markit, yang diperkirakan kontraksi 47,3 di Agustus, lebih baik dari dari kontraksi 46,9 di Juli. Hal ini kemungkinan juga bisa mendorong sentimen, apalagi jika hasilnya nanti melampaui ekspektasi," kata Alwi kepada Kontan.co.id, Minggu (30/8).
Namun, Alwi bilang bahwa data inflasi dalam negeri di Agustus juga akan menjadi perhatian pelaku pasar. Pasalnya, inflasi Agustus diperkirakan melambat sehingga bisa membatasi penguatan rupiah.
Baca Juga: IHSG berpotensi melemah sepekan ke depan, cermati 8 sentimen berikut
Oleh karena itu, Alwi memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan sideway di kisaran Rp 14.580 - Rp 14.730 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News