kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Tarif listrik tak jadi naik, bagaimana dampaknya terhadap ASII dan SRIL?


Kamis, 05 Maret 2020 / 06:10 WIB
Tarif listrik tak jadi naik, bagaimana dampaknya terhadap ASII dan SRIL?


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

Ia menambahkan, hal ini lantaran tarif listrik industri dalam negeri lebih tinggi apabila dibandingkan dengan negara lain. Asal tahu saja, kebutuhan listrik SRIL secara keseluruhan mencapai 5% hingga 6% dari total cost of goods sold (COGS) atau harga pokok penjualan.

Sayangnya, dia belum dapat menyebutkan secara detail dampak kebijakan ini terhadap kinerja SRIL pada kuartal pertama 2020. Yang jelas pada tahun ini, produsen tekstil dan garmen tersebut menargetkan pertumbuhan pendapatan antara 6% hingga 8%.

Baca Juga: Tarif listrik tak naik hingga Juni, ini yang dilakukan PLN

Head of Investor Relations PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti juga menyampaikan hal serupa. Ia bilang, kebijakan Pemerintah untuk mempertahankan tarif listrik hingga Juni mendatang tentunya baik untuk ASII.

Namun, Tira juga belum dapat memastikan beleid ini dapat mendorong kinerja ASII pada kuartal pertama 2020. Sejauh ini, sambungnya, bisnis ASII masih berjalan normal. “Hanya saja memang konsumsi domestik memasuki tahun ini memang masih lambat. Ini masih menjadi tantangan,” jelasnya, Rabu (4/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×