kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tarif cukai hasil tembakau akan naik di atas 10%, begini prospek saham rokok


Rabu, 04 September 2019 / 19:46 WIB
Tarif cukai hasil tembakau akan naik di atas 10%, begini prospek saham rokok
ILUSTRASI. Rokok


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Nah, emiten rokok dengan kapitalisasi pasar besar seperti, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) sudah memiliki varian produk, baik yang menyasar kalangan atas maupun kalangan bawah. 

“Dengan kata lain, pemain besar ini tidak akan terkena dampak yang signifikan,” ucap dia.

Baca Juga: Kemkeu: Tarif cukai rokok akan disesuaikan

Sebaliknya, isu lain yang perlu dipertimbangkan adalah adanya kemungkinan penerapan penggunaan bungkus rokok polos seperti yang belum lama ini diterapkan di Thailand dan Singapura. 

Jika diterapkan, menurut Yosua, aturan  ini akan menjadi sentimen negatif bagi emiten rokok besar yang sudah mempunyai branding image yang solid pada merek rokoknya.

Terkait dengan dampak kenaikan tarif cukai rokok terhadap saham emiten rokok, ia melihat dampaknya akan minimal. 
Pasalnya, menurut dia, reaksi pasar atas pemberitaan kenaikan tarif cukai dalam beberapa hari ke belakang ini sudah over-reactive. "Dengan begitu, jika sudah ditetapkan besaran kenaikannya, pengaruh negatifnya akan minimal," ucap dia.

Ia melihat prospek saham rokok masih akan bertumbuh. Oleh karena itu, ia merekomendasikan investor untuk buy saham GGRM dengan target harga jangka panjang Rp 90.100 dan saham HMSP dengan target harga Rp 3.850 per saham.

Alasannya, kedua perusahaan  ini cukup matang dengan permintaan rokok yang relatif stabil. Di samping itu, penetrasi rokok elektrik juga belum bisa menggantikan rokok konvensional meski sudah mulai beredar sejak 2011. 

"Jika tarif cukai rokok akhirnya dinaikkan, kami masih merasa kenaikan daya beli masyarakat masih bisa untuk mengonversi kenaikan dari harganya sehingga margin keuntungan pada produsen rokok relatif stabil," ungkap Yosua.

Baca Juga: Penerimaan cukai dipatok tumbuh 9%, tarif cukai rokok pasti naik dobel digit

Michael juga merekomendasikan buy kedua saham ini dengan target harga jangka panjang GGRM Rp 100.000 dan HMSP Rp 3.500. "Kedua saham tersebut valuasinya sudah murah pada saat ini," kata dia.

Memang saham, berdasarkan data RTI, per perdagangan Rabu (4/9), harga sahan GGRM sudah turun 18,57% secara year to date (ytd) menjadi Rp 68.100 per saham dengan price earning ratio (PER) 15,30x. Sementara itu, saham HMSP sudah turun 28,03% ytd menjadi Rp 2.670 dengan PER 23.02x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×