kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Target lelang kuartal II-2014 sebesar Rp 66 T


Selasa, 01 April 2014 / 19:48 WIB
Target lelang kuartal II-2014 sebesar Rp 66 T
ILUSTRASI. Tumbuh 6,28%, Modernland Realty (MDLN) catat pendapatan Rp 614,55 miliar di kuartal III


Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) memasang target lelang surat utang sebesar Rp 66 triliun pada kuartal II-2014. Target tersebut diharapkan dapat diraih melalui lelang surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN).

Mengutip laman resmi DJPU, lelang SUN perdana pada kuartal II-2014 akan dilangsungkan pada Rabu (2/4). Pada lelang perdana ini, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 8 triliun. Nantinya, pemerintah akan melelang lima seri SUN. Seri tersebut adalah seri SPN03140703 (new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto. Seri ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2014. Seri SPN lainnya yaitu SPN12150403 (new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto. Seri ini jatuh tempo pada tanggal 3 April 2015.

Seri lainnya yaitu seri FR0069 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 7,875%. Seri ini jatuh tempo tanggal 15 april 2019. Adapula seri FR0070 (reopening) dengan fixed rate sebesar 8,375%. Seri ini jatuh tempo pada 15 Maret 2024. Terakhir, ada seri FR0068 (reopening) dengan fixed rate sebesar 8,375%. Seri ini jatuh tempo pada 15 maret 2034.

Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas mengatakan, minat investor terhadap lelang SUN masih tinggi. Sebab, sentimen positif masih memayungi ekonomi Indonesia. Hal tersebut tercermin dari stabilnya inflasi dan surplusnya neraca perdagangan bulan Februari sebesar US$ 758,3 juta. Positifnya rilis ekonomi tersebut mengakibatkan penguatan rupiah turunnya yield di pasar obligasi.

"Fundamental ekonomi Indonesia membaik. Saya optimistis total permintaan yang masuk bisa di atas Rp 20 triliun," ungkap Handy, Selasa (2/4).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×