kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.830   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Lelang SUN diprediksi tawarkan yield rendah


Jumat, 14 Maret 2014 / 16:55 WIB
Lelang SUN diprediksi tawarkan yield rendah
ILUSTRASI. Bank Dunia Cairkan Bantuan Tambahan Untuk Ukraina Sebesar US$500 Juta


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) yang digelar pemerintah, Selasa (18/3) mendatang diperkirakan bakal diwarnai yield rendah. Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga memprediksi, yield yang akan ditetapkan pemerintah itu berkisar 5,2% hingga 8,7%.

Dalam lelang ini, pemerintah menawarkan lima seri lawas. Analisis Desmon, untuk Seri SPN12150108 (reopening) bertenor 10 bulan akan ditetapkan dengan yield di level 5,2% hingga 5,5%.  Kemudian, seri SPN12150305 (reopening) bertenor satu tahun diprediksi akan berada di level 6,2% hingga 6,5%.

Sedangkan tiga seri lainnya, yakni seri FR0069 (reopening) bertenor lima tahun diperkirakan akan diserap dengan yield di level 7,45% hingga 7,65%.  Kemudian seri FR0071 (reopening) bertenor 15 tahun diperkirakan akan berada di kisaran 8,35% hingga 8,55%. Serta seri FR0068 (reopening) bertenor 20 tahun akan berada di kisaran 8,5% hingga 8,7%.

Rendahnya yield dalam lelang itu, menurut Desmon, dipicu pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate yang ditahan di level 7,5%. "Selain itu, inflasi yag rendah serta tekanan depresiasi rupiah yang berkurang juga ikut menopang positifnya yield dalam lelang ini," kata Desmon, Jumat (14/3).

Desmon memperkirakan tren penurunan yield akan membuat pemerintah lebih atraktif dalam lelang kali ini. Bahkan, pemerintah diprediksi akan melakukan upsize dari target indikatif yang ditetapkan semula sebesar Rp 10 triliun menjadi Rp 15 triliun.

"Lelang sepertinya akan kembali dibanjiri dana investor sehingga oversubcribes sekitar 2,5 hingga 3 kali dari target indikatif," ujar Desmon.

Dalam satu pekan terakhir, pasar obligasi pemerintah memang diwarnai dengan tren yield rendah. Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat yield seluruh seri acuan pada perdagangan Kamis (14/3) turun dibandingkan perdagangan sebelumnya. Seri FR0069 bertenor lima tahun, misalnya yang turun dari 7,68% menjadi 7,67%. Demikian juga dengan yield FR0070 bertenor 10 tahun yang turun dari 8,02% menjadi 8%.

Juga FR0071 bertenor 15 tahun yang turun dari 8,54% menjadi 8,51%, sertaFR0068 bertenor 20 tahun yang turun dari 8,61%menjadi 8,58%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×