kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,32   8,93   0.99%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target harga Telkom Indonesia (TLKM) dipangkas, analis masih sarankan beli


Selasa, 09 Juni 2020 / 06:30 WIB
Target harga Telkom Indonesia (TLKM) dipangkas, analis masih sarankan beli
ILUSTRASI.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona akan berdampak pada kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) di tahun ini. Philip Sekuritas Indonesia menurunkan perkiraan pendapatan hingga dua tahun ke depan. 

Analis Philip Sekuritas Indonesia Stefanus Adrian Chandra dalam riset 5 Juni 2020 mengatakan, pendapatan TLKM dipangkas 4,2%-6,6% pada tahun 2020-2022 dari proyeksi sebelumnya. Sementara proyeksi laba bersih diturunkan sebesar 4,1%-7,9%. "Kami tetap memasang beli saham TLKM dengan merevisi target harga TLKM menjadi Rp 4.300 dari sebelumnya di Rp 4.800 per saham," tutur dia dalam riset.

Senin (8/6) harga TLKM berada di Rp 3.230 per saham. Saham TLKM selama sebulan dijual asing dengan nilai jual bersih Rp 852,57 miliar. 

Baca Juga: Telekomunikasi Indonesia (TLKM) pangkas target pelanggan Indihome, ini saran analis

Philip Sekuritas Indonesia masih memasang rekomendasi beli lantaran prospek bisnis TLKM masih akan tetap tumbuh di 2020. Bahkan pada tahun ini, Philip Sekuritas Indonesia menargetkan TLKM bisa mengantongi pendapatan Rp 143,95 triliun dengan laba bersih Rp 20,74 triliun. Angka tersebut masih naik dari realisasi pendapatan dan laba bersih Telkom di tahun 2019 dimana masing-masing sebesar Rp 135,67 triliun dan Rp 18,66 triliun. 

Sepanjang tahun lalu, pendapatan Telkomsel tumbuh 2,1% secara tahunan tetapi turun 1,8% secara kuartalan karena kompetisi. Meski demikian, Stefanus Adrian mengatakan layanan broadband seluler naik seluler naik 23,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 55,7 triliun. 

Telkom juga mencatat kenaikan jumlah pelanggan 5% secara yoy menjadi 171,1 juta pelanggan. Ini terjadi karena adanya lonjakan payload data dengan 6.715 Petabytes atau naik 53,6% secara yoy. Rata-rata pendapatan per pengguna alias average revenue per user (ARPU) sebesar Rp 46.000. Sementara hasil data masih menurun menjadi Rp/Mb 8,3. 

Baca Juga: Larangan mudik ubah tren penggunaan layanan data Telkomsel

Segmen non-seluler menurut Philip Sekuritas Indonesia memainkan peran yang lebih besar pada 2019. Dimana Indihome sebagai penguatnya. 

Indihome cenderung menjadi pilihan bagi pelanggan untuk mengurangi biaya dari penggunaan internet seluler secara massal selama situasi Work From Home (WFH). Pendapatan Indihome naik 28% menjadi Rp 18,3 triliun dengan jumlah pelanggan 7 juta atau naik 37,2% secara yoy. Sedangkan ARPU Indihome Rp 244.000. 

Triple play Indihome mewakili 48% sementara 52% adalah paket bermain ganda. "Kami melihat Indihome akan terus tumbuh di masa depan yang didominasi oleh lebih banyak paket paket dual play dan ARPU yang lebih rendah karena sebagian besar pelanggan tidak membutuhkan layanan telepon tetap," ujar Stefanus Adrian. 

Mengantisipasi pendapatan pelanggan yang lebih rendah akibat pandemi ini, TLKM menurunkan target menambah pelanggan dengan 700.000 pelanggan baru pada tahun 2020. 

Baca Juga: Trafik layanan data Telkomsel naik 22,8% selama Ramadhan dan Lebaran

Belanja modal alias capital expenditure (capex) TLKM pun diperkirakan akan lebih rendah di tahun ini. Pada tahun 2019, TLKM menghabiskan belanja modal Rp 36,6 triliun atau 27% dari pendapatan. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan digitalnya dan menangkap peluang pertumbuhan di ruang digital dan layanan seluler. 

Belanja modal TLKM terutama dialokasikan untuk jaringan 4G BTS dan peningkatan sistem TI. Sementara di bisnis tetap, TLKM akan menggunakan untuk mengembangkan akses berbasis serat dan infrastruktur backbone, termasuk sistem kabel bawah laut dan satelit untuk mendukung bisnis broadband tetap dan seluler. 

Beberapa bagian dari belanja modal TLKM juga digunakan untuk proyek lain seperti menara. TLKM telah mengoperasikan 212.235 Base Transceiver Station (BTS) didominasi oleh BTS 3G / 4G dengan 161.938 unit. Philip Capital memperkirakan, belanja modal TLKM akan 25% dari pendapatan. 

Baca Juga: Saham TLKM melompat 2,2% sehari (26/5), yuk intip PER dan PBV-nya!

Selain untuk penyebaran BTS dan peningkatan TI, capex akan digunakan untuk membangun pusat data yang menelan biaya sekitar Rp 700 miliar tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×