kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target bisa meleset, Pradiksi Gunatama (PGUN) menyiapkan sejumlah strategi


Jumat, 24 Juli 2020 / 12:22 WIB
Target bisa meleset, Pradiksi Gunatama (PGUN) menyiapkan sejumlah strategi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Di tahun 2019 Pradiksi Gunatama berhasil menjual CPO sebanyak 21.571 ton dan minyak kernel 3.163 ton. Sejak awal tahun 2020 hingga Juni 2020 penjualan CPO meningkat menjadi 28.457 dan minyak kernel mencapai 6.366 ton. Tamlikho menjelaskan sejauh ini permintaan mengalami peningkatan sesuai dengan kapasitas olah pabrik. Dus, Pradiksi Gunatama berencana untuk melakukan pengembangan usaha untuk memenuhi komitmen target produksi CPO 80.000 metrik ton dan minyak kernel 14.000 metrik ton.

Dana pengembangan usaha tersebut salah satunya didapat dari melepas sahamnya kepada publik untuk menjadi perusahaan terbuka.  Dari penawaran umum perdana atawa initial public offering (IPO) PGUN meraup dana sebesar Rp 103,5 miliar.

Sekitar 40% dari perolehan tersebut, Pradiksi Gunatama akan menggunakannya untuk belanja modal pembangunan infrastruktur dan 60% untuk pembelian pupuk, TBS dan operasional lainnya.

Dari alokasi pembangunan infrastruktur tersebut sebanyak 50% untuk membuka lahan dan tanaman baru. Lahan yang akan dibuka seluas 443 ha, berada di Muara Petagis Estate Desa Saing Prupuk seluas 203 ha dan di Muara Benongan Estate Desai Bai Jaya seluas 240 ha. Rencananya pekerjaan ini ditargetkan selesai pada Desember 2020.

Baca Juga: Saham IPO Tetap Melejit di Saat IHSG Tertekan, Investor Perlu Lebih Cermat

Kemudian sebanyak 25% dari alokasi belanja modal pembangunan infrastruktur akan digunakan untuk pengembangan dermaga (jetty) pengangkutan hasil produk TBS dan PKS. Investasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan. Lokasinya berada di Desa Langgai. Kemudian sebanyak 12,5% untuk pengerasan jalan yang akan menghubungkan lokasi perkebunan dengan PKS, dan 12,5% untuk membangun fasilitas perumahan karyawan tahap kedua.

Dengan rencana tersebut, Pradiksi Gunatama menargetkan total penjualan tahun ini bisa mencapai sebesar Rp 677 miliar dengan laba bersih Rp 82 miliar. Meski target tersebut juga diprediksi tidak tercapai mengingat kondisi harga CPO di 2020 yang sempat melemah dalam tiga bulan terakhir. “Namun kami berharap tidak akan lebih dari 30% penurunannya dari target kami,” ujar Tamlikho.

Di tengah Covid-19 ini. Tamlikho menjelaskan industri sawit tidak terlalu berdampak mengingat hasil olahan sawit merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Menurut dia, tren harga yang turun beberapa bulan terakhir bukan disebabkan oleh Covid-19.

Baca Juga: Resmi tercatat di BEI, saham Pradiksi Gunatama (PGUN) melesat 34,78%

Asal tahu saja pada Mei 2020 harga kontrak acuan CPO untuk pengiriman Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 0,3% menjadi RM 1.977 per ton, yang merupakan harga penutupan terendah sejak 19 Juli 2019.  Namun Tamlikho menjelaskan kondisi harga di semester I-2020 ini masih lebih baik dari semester satu tahun lalu.

Bahkan beberapa waktu terakhir harga CPO meningkat. “Strategi PGUN untuk tetap bertahan di situasi ini adalah dengan melakukan optimalisasi produksi dan efisiensi beban operasional perusahaan,” jelasnya.

Adapun saat ini PGUN masih memenuhi permintaan dari dalam negeri dan belum melakukan ekspor. Beberapa perusahaan yang saat ini sudah bekerjasama dengan PGUN sebagai pembeli CPO maupun kernel adalah Sime Darby Oils Indonesia, Karya Insah Alam Sejahtera dan Bina Karya Prima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×