Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Senin (16/4) rupiah babak belur menghadapi dolar Amerika Serikat (AS). Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot ini ditutup terkoreksi hingga 1,05%. Mata uang garuda ini turun di level Rp 14.933 per dolar AS.
Pelemahan juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah tercatat terdepresiasi ke level Rp 14.818 per dolar AS atau turun 0,02%.
Baca Juga: Penyebaran virus corona berpotensi menggerus kinerja emiten ritel
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menerangkan, pelemahan ini masih imbas dari pandemi corona yang semakin parah, baik di dalam negeri atau luar negeri. Terlebih, pada akhir pekan kemarin Menteri Perhubungan Indonesia juga terpapar virus corona.
“Rupiah juga tidak merespons setelah the Fed resmi pangkas suku bunga menjadi 0%-0,25% dan menyalurkan stimulus senilai US$ 700 miliar. Mengindikasikan investor masih menjauhi pasar emerging market dan aset berisiko seperti rupiah,” terang Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (16/3).
Baca Juga: Stimulus kurang efektif, rupiah masih berpotensi tertekan
Head of Ekonomics Research Pefindo Fikri C Permana melihat pelemahan hari ini tidak terlepas dari adanya capital flight to quality. Investor relatif memilih instrumen dan negara-negara yang dinilai lebih aman.
“Beralihnya para investor yang memilih safe haven pada akhirnya mendorong terjadinya capital outflow. Inilah kemudian yang melemahkan rupiah pada hari ini,” papar Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News