kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak terlalu terdampak pandemi, capex SAP Express (SAPX) tetap sesuai rencana awal


Kamis, 25 Juni 2020 / 20:58 WIB
Tak terlalu terdampak pandemi, capex SAP Express (SAPX) tetap sesuai rencana awal
ILUSTRASI. Jasa Kurir dan usaha pengiriman logistik SAP Express dari PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Satria Andalan Prima Tbk (SAPX) atau SAP Express tetap mempertahankan rencana awal besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2020. Pasalnya, pengembangan bisnis perusahaan ini tidak mendapat kendala berarti.

Direktur Utama SAP Express Budiyanto Darmastono mengatakan, besaran capex untuk 2020 belum berubah, masih sebesar Rp 35 miliar. Dana tersebut bakal dimanfaatkan untuk penambahan armada baru, pendirian kantor cabang, dan operasional lainnya.

"Sampai saat ini belum ada perubahan besaran rencana capex yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, kami masih bekerja sesuai proyeksi sebelumnya," ungkap Budiyanto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (25/6). 

Baca Juga: Selama PSBB, pendapatan SAP Express (SAPX) naik 30%

Sayangnya, ia belum bisa menginformasikan besaran nilai capex yang sudah digunakan.

Akan tetapi, alokasi belanja modal untuk penambahan unit kendaraan baru sudah terserap maksimal. Alasannya, armada kendaraan tersebut sangat penting untuk mendukung operasional seiring dengan pertumbuhan bisnis SAP Express.

Sepanjang 2020, SAP Express menargetkan bisa membeli mobil baru sebanyak 30 unit. Adapun di tahun sebelumnya, perusahaan juga telah menambah sekitar 80 unit kendaraan.

Sementara itu, realisasi pembukaan kantor cabang, baru mencapai 40%-50% dari target 56 kantor cabang. Pasalnya, pengembangan jaringan dan pembukaan cabang memiliki tata kelola yang berbeda.

"Kami harus secara prudent melihat pertumbuhan bisnis dan kebutuhan operasional kami terutama dari sisi jaringan. Jadi, harus benar-benar mapping area yang masih membutuhkan kantor cabang," tutur Budiyanto. 

Jika terealisasi semua, maka SAP Express akan memiliki 206 kantor cabang di seluruh Indonesia pada akhir 2020.

Dari segi sahamnya, harga SAPX sepanjang tahun ini melesat 122,89%. Per perdagangan Kamis (25/6), SAPX berada di posisi Rp 1.850 per saham.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham SAPX tergolong saham yang tidak likuid. Oleh karena itu, menurut dia, kenaikan saham SAPX yang signifikan sepanjang tahun ini lebih cocok disebut sebagai aksi goreng saham.

"Saya hampir tidak pernah lihat transaksi saham ini," ujar William. 

Baca Juga: Ini Jurus Satria Antaran Prima Membesar Segmen Pelanggan E-Commerce

Memang, dari 18 hari perdagangan sepanjang Juni 2020, saham SPAX senantiasa menunjukkan posisi stagnan selama 14 hari.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana membernkan, perdagangan SAPX memang kurang likuid. Hal itu terlihat dari jumlah order book-nya yang terbilang minim. 

Berdasarkan data RTI, Per 31 Mei 2020, sebesar 47,80% saham SAPX digenggam oleh Budiyanto Darmastono selaku direktur utama. Kemudian, GDex Sea SDN BHD memiliki 18% saham SAPX, GD Express Carrier BHD 16,50%, GD Valueguard SDN BHD 10%, dan masyarakat 7,70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×