Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rencana PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk mengakuisisi Goldwater LS Pte Ltd tidak semulus yang diharapkan. Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (24/3), perseroan tidak memperoleh kuorum pengambilan keputusan.
Adapun, agenda RUPSLB tersebut adalah izin untuk melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio 4:1. Aksi reverse stock ini merupakan jalan bagi perseroan untuk menggelar rights issue.
Nah, dana hasil rights issue itu sejatinya akan digunakan untuk mengakuisisi Goldwater, anak usaha PT Interra Resources Limited belum bisa mengeksekusi rencana reverse stock. Nilai akuisisi sekitar US$ 13,5 juta.
Jumlah pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB hari ini jumlah pemegang saham yang hadir hanya 42,5% dari total pemegang saham yang sah perseroan. Sementara, syarat kuorum yang harus dipenuhi adalah 2/3 atau 66,67% dari total pemegang saham sah perseroan.
Jumlah yang sama juga harus diraih untuk syarat suara yang sah. Andreas Tjahjadi, Presiden Komisaris MITI mengatakan, pihaknya akan menggelar kembali RUPSLB ke dua pada dua minggu mendatang.
Jika pada RUPLSB ke dua kuorum tidak juga diraih, maka perseroan akan melaksanakan untuk yang ke tiga kalinya. Pada RUPS yang ke tiga ini, ketentuan kuorum bisa lebih rendah sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lebih lanjut, Diah Pertiwi Gandhi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MITI bilang, setelah restu diperoleh, perseroan akan mengeksekusi rights issue. "Belum ditentukan berapa nilainya, tetapi minimal US$ 13,5 juta," tuturnya.
Akuisisi Goldwater tampaknya menjadi aksi strategis sekaligus aksi diversifikasi usaha perseroan guna mendongkrak kinerja. Andreas berharap, pasca akuisisi kinerja MITI bisa membaik. Hingga akhir September 2013, produsen batu granit ini mencatatkan penurunan laba bersih periode berjalan dari Rp 16,66 miliar menjadi Rp 14,68 miliar.
Pendapatan perusahaan juga menyusut dari Rp 108,88 miliar menjadi Rp 101,94 miliar. Informasi saja, Goldwater merupakan induk usaha IBN Oil Holdico Ltd yang merupakan satu-satunya operator minyak dan gas (migas) Linda Sele Techincal Assistance Contract.
Blok ini berlokasi di Papua Barat. Tahun lalu, total produksi kotor LInda Sele sebesar 72.677 barel. Namun, manajemen optimistis, aksi akuisisi bisa terealisasi. Targetnya, akuisisi bisa terlaksana di semester II-2014 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News