kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Tak hanya virus corona, melimpahnya pasokan juga memicu koreksi harga minyak


Selasa, 28 Januari 2020 / 20:57 WIB
Tak hanya virus corona, melimpahnya pasokan juga memicu koreksi harga minyak
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus tertekan oleh sentimen negatif global. Selasa (28/1) pukul 20.10 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2010 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 53,43 per barel, naik 0,54%  dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 53,14 per barel. Namun, bila dihitung selama sepekan, harga minyak masih turun 8,47% dari level US$ 58,38 per barel. 

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, penurunan harga minyak dunia tidak hanya terpengaruh oleh wabah virus corona. Menurutnya, pasokan minyak dunia saat ini sedang melimpah membuat harga minyak tertekan.

Baca Juga: Virus corona menekan harga minyak, berikut prediksi analis

“Pasokan masih banyak dibandingkan permintaan. Kebijakan OPEC untuk memangkas produksi minyak bumi masih kurang,” jelasnya pada kontan.co.id Selasa (28/1).

Sebelumnya negara-negara yang tergabung dalam OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak hingga 1,7 juta barel per hari agar harga minyak kembali stabil. Namun, pemangkasan yang dilakukan oleh OPEC justru menjadi sia-sia. Pasalnya, kekosongan stok minyak mentah tersebut diisi oleh Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah negeri Paman Sam naik 1,6 juta barel per hari dalam sepekan yang berakhir 17 Januari menjadi 433 juta barel.

Selain itu, dengan adanya wabah virus corona, sektor transportasi dan energi yang notabene memerlukan minyak mengurangi permintaan terhadap minyak sendiri.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×