Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham (suspend) PT Siwani Makmur Tbk.
Surat suspend tersebut diterima emiten berkode SIMA ini pada November lalu.
Bambang Burhanto, yang baru saja diberhentikan sebagai Direktur SIMA pada hari ini mengatakan suspend diberikan karena perusahaan sudah tidak bisa memproduksi lagi sejak Juli lalu.
Hal itu dikarenakan hampir semua mesin produksi rusak parah dan tidak dapat beroperasi lagi.
"Mesin itu memang sudah lama, sudah dari tahun 2007," katanya kepada KONTAN, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hari ini (10/12) di Hotel Kemang Garden, Kemang, Jakarta.
Suspend diberikan sementara hingga perusahaan bisa beroperasi normal seperti semula.
Untuk itu SIMA akan mendatangkan teknisi dari Jepang untuk memperbaiki semua mesinnya yang rusak.
Rencana tersebut akan dilakukan minggu depan.
Perbaikan mesin diperkirakan menelan dana sebesar Rp 2 miliar - Rp 3 miliar.
Dana tersebut disuntikan dari pihak luar. Sayang Bambang enggan merinci pihak-pihak tersebut.
Mengacu pada laporan keuangan perusahaan hingga September 2015, penjualan bersih perusahaan sebesar Rp 13,1 miliar, meningkat 62,5 % dibanding periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 8,7 miliar.
Sementara itu perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp 2,9 miliar, padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan mengantongi laba sebesar Rp 252 juta.
Dalam RUPS yang tertutup untuk media tersebut SIMA juga umumkan jajaran direksi yang baru.
Ifiandiaz Nazsir sebagai direktur utama dan Ikman Maulana sebagai direktur independen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
