Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang digelar Jumat (15/5) memutuskan laba bersih tahun 2019 sebagai laba ditahan.
"Sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan," jelas Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Ryan Arvin Sutikno dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Juma (15/5). PYFA mencatatkan laba bersih hingga Rp 9,34 miliar sepanjang tahun 2019. Laba tersebut naik 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun berdasar data dari RTI Business, pada tahun sebelumnya PYFA itu membagikan dividen Rp 4 per saham.
Baca Juga: Kuartal I 2020, penjualan Pyramid Farma (PYFA) naik 23%
Di sepanjang tahun ]ini, PYFA menargetkan pertumbuhan laba bersih minimal 5% dari tahun 2019. Kenaikan target laba bersih diiringi target penjualan bersih yang juga dibidik meningkat hingga 5% dari tahun lalu. Asal tahu saja, di tahun 2019 PYFA mengantongi penjualan hingga Rp 247,11 miliar. Jumlah tersebut turun tipis 2,8% secara year on year.
Untuk mencapai target tahun ini, PYFA memiliki beberapa strategi. Dari sisi produk, emiten farmasi itu akan meluncurkan lima hingga 10 produk baru, serta mengembangkan produk baru yang lebih inovatif. Selain itu, PYFA akan ikut serta dalam penyediaan obat untuk program JKN. PYFA juga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang.
Adapun hingga kuartal I 2020, Pyridam Farma telah mengantongi laba tahun berjalan hingga Rp 4,37 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,89 miliar. Pertumbuhan laba ini didorong oleh pendapatan bersih yang terkerek 23,85% menjadi Rp 79,04 miliar dari sebelumnya Rp 63,82 miliar.
Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) targetkan pertumbuhan penjualan 5% di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News