kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ada saham defensif, investor disarankan menunggu


Rabu, 14 April 2021 / 08:05 WIB
Tak ada saham defensif, investor disarankan menunggu


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua hari terakhir ini sudah menembus level di bawah 6.000. Selasa (13/4), IHSG melemah IHSG melemah 0,36% atau 21,13 poin ke 5.927,43.

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy menegaskan kondisi  tersebut wajar terjadi. Saat Amerika Serikat (AS) kebanjiran likuiditas indeks saham negara berkembang kalah bertumbuh dengan indeks saham negara maju dalam hal ini AS. 

"Stimulus AS yang luar biasa besarnya membuat negeri Paman Sam kebanjiran likuiditas, yang sebagian lari ke pasar modalnya. Hal ini juga membuat investor global atau asing melarikan investasinya dari emerging markets termasuk Indonesia untuk kembali ke AS," kata Robertus, Selasa (13/4). 

Baca Juga: Ini kata analis soal saham defensif dengan valuasi menarik

Robertus memprediksi dalam jangka pendek IHSG masih akan berada dalam posisi sideways cenderung turun karena potensi pertumbuhan ekonomi riil dan kinerja emiten masih terbatas sebagai dampak dari pandemi dan tingkat vaksinasi yang masih tertinggal dari negara maju. 

Dia menyimpulkan saat ini pasar saham Indonesia tengah terjadi risiko sistemik di mana semua emiten terkena dampaknya sehingga tidak ada yang bisa disebut sebagai saham defensif. Dus, dia menyarankan investor untuk menunggu hingga kepercayaan investor global dapat kembali ke emerging markets

Baca Juga: Ada kekhawatiran taper tantrum, apakah ini saatnya beralih ke saham defensif?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×