Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) pada tahun lalu mencatatkan kinerja yang positif. Laba bersih perseroan naik 63,78% dari Rp 886,28 miliar menjadi Rp 1,45 triliun. Hal ini didukung dengan berkurangnya beban pokok pendapatan dari sebelumnya Rp 5,38 triliun menjadi Rp 3,32 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh realisasi dari valuasi investasi PT Merdeka Copper Gold Tbk sebesar Rp 1,1 triliun. Selain itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik saham sebesar Rp 923,4 miliar atau meningkat 48% dari sebelumnya hanya Rp 624,69 miliar. Namun, Pendapatan perseroan turun 43% dari Rp 6,12 triliun menjadi hanya Rp 4,28 triliun.
Michael W.P Soeryadjaya, Presiden Direktur SRTG mengatakan bahwa kondisi makro enkonomi mempengaruhi bisnis perushaan investasi. Namun, perseroan dengan stratgei diversifikasi yang tepat dan manajemen yang teruji bisa mnegatasi hal tersebut. Penurunan harga komoditas dan kondisi perekomomian domestik yang cukup dinamis selama 2015 memang cukup berdampak.
"Manajeman yang teruji dan solid dengan didukung oleh fundamental bisnis dari perusahaan invvestasi yang kuat, Saratoga mampu mengatasi hambatan dan mengindentifikasi peluang investasi yang menarik," ujarnya dalam rilis resmi yang diterima KONTAN, Kamis (31/3).
Tahun ini, SRTG tetap mencari potensi peluang dan ketat dalam mengelola portofolio investasi. Hal ini diawali dengan akusisi 5,63% saham PT Mullia Bosco Logistik paa awal tahun ini. Selain itu, SRTG juga mendivestasikan investasinya di perusahaan tug boat dan tongkang batubara, PT Pulau Seroja Jaya dengan hasil investasi yang diterima sebesar Rp 98,6 miliar.
"Investasi Saratoga akan terus menargetkan pada sektor-sektor fundamental yakni Sumber Daya Alam, infrastruktur dan consumer goods and services. Kami optimistis kinerja Saratoga akan semakin membaik sejalan dengan prospek ekonomi nasional yang kian positif," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News