Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menargetkan penjualan semen tahun ini mencapai 2,6 juta ton. Jumlah ini meningkat sekitar 22,8% dari target penjualan SMBR tahun 2019 sebanyak 2,1 juta ton.
VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri mengatakan, untuk tahun 2019 jumlah penjualan semen mencapai 2,12 juta ton atau sedikit lebih tinggi dibanding target yang dipasang Perseroan.
“SMBR mencatatkan volume penjualan semen di 2019 sebesar 2.119.772 ton,” terang Basthony kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).
Baca Juga: Industri Semen akan Lebih Baik, Ini Rekomendasi untuk Saham SMGR, INTP, dan SMBR
Dari sisi volume produksi, emiten yang berbasis di Sumatera Selatan ini menargetkan mampu memproduksi 2,6 juta ton semen, sama seperti target penjualan.
Adapun untuk tahun ini SMBR berharap berkah dari adanya infrastruktur pemerintah yang akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol yang tentunya dapat mendongkrak konsumsi semen.
Salah satu proyek tol yang dimaksud adalah pembangunan jalan tol Kapal Betung dan proyek infrastruktur pendukung jalan tol seperti rest area.
Sementara itu, emiten pelat merah ini mengalokasikan belanja modal/capital expenditure (capex) hingga Rp 150 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan Tambang Pelawi, terminal semen, hingga persiapan produk hilir turunan semen.
Baca Juga: Ada masalah oversupply, seperti apa rekomendasi saham emiten sektor semen?
Selain itu, capex juga akan digunakan untuk rekondisi emplacement tiga site serta persiapan Pabrik Baturaja III dan beberapa investasi rutin.
Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan menilai, peningkatan konsumsi semen dari proyek infrastruktur dan proyek pembangunan properti menjadi dua faktor yang dapat meningkatkan penjualan dari emiten termasuk SMBR.
Namun, untuk tahun ini emiten semen masih menghadapi kondisi kelebihan pasokan (oversupply). Meilki pun merekomendasikan hold untuk semua saham emiten semen.
“Karena empat emiten semen seperti, SMGR, INTP, SMCB, dan SMBR sudah dengan PE di atas 40x,” terang Meilki pekan lalu (31/1).
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham SMBR terkoreksi 5,06% ke level Rp 338 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News