kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun ini, pasar saham berpotensi lebih unggul


Kamis, 02 Agustus 2012 / 17:53 WIB
Tahun ini, pasar saham berpotensi lebih unggul
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di?kantor cabang BCA di Jakarta, Selasa (25/5). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/05/2021.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Prospek pasar saham tahun ini masih positif. Bahkan pelaku pasar menilai, return pasar saham akan melampaui return yang diberikan oleh pasar obligasi maupun deposito.

Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi menerangkan, hingga awal Agustus ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik lebih dari 7%. "Jika tidak ada kendala global yang krusial, tentu bisa bertahan atau naik lebih sampai akhir tahun nanti," ujar Michael, Kamis (2/7).

Michael mengingatkan bahwa di tahun 2011 lalu, kenaikan IHSG di bawah kenaikan deposito, yaitu sebesar 3,2%. Sedangkan pasar obligasi mencatatkan kenaikan sebesar 18%-20% di tahun 2011.

Namun di tahun ini, Michael optimistis pasar saham bisa melesat dengan kisaran 5%-10%. "Return saham masih lebih menguntungkan," ungkapnya.

Michael meyakini, masalah Uni Eropa mustahil bisa rampung dalam satu sampai dua tahun ke depan. Namun, karena eksposure Indonesia ke Eropa hanya 12%, tentunya tidak berdampak langsung terhadap neraca perdagangan domestik.

"Malahan kita mesti khawatirkan perkembangan ekonomi China dan Amerika yang memiliki eksposure yang lumayan banyak terhadap Indonesia," imbuhnya.

Pada tahun depan, permasalahan ekonomi global masih dilanda simpang siur dan besar kemungkinan bertambah parah. Sementara di tahun ini, tekanan tampaknya melanda sektor komoditas.

Michael yakin sektor barang konsumsi akan memimpin kenaikan lagi di tahun ini. Bahkan tingkat kenaikan bisa lebih besar dibanding tahun lalu. "Walaupun Price Earning Ratio (PER) saham-saham barang konsumsi sudah tergolong mahal, namun prospeknya masih bagus dan memiliki tren naik," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×