Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengakui bahwa pasar alat berat nasional akan menjadi lebih menantang sepanjang tahun 2024.
Hingga November 2023, UNTR telah berhasil menjual sebanyak 5.061 unit alat berat merek Komatsu. Angka ini mengalami penurunan sebesar 7,26% secara tahunan atau year on year (YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 5.457 unit.
Mayoritas penjualan alat berat UNTR per November 2023 berasal dari sektor pertambangan, mencapai 62%.
Sementara itu, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 17% dari total penjualan alat berat UNTR. Perusahaan ini juga berhasil menjual alat berat ke sektor industri kehutanan (12%) dan agrobisnis (9%).
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Targetkan Kenaikan Volume Penjualan Emas di Tahun Ini
Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, menyebutkan bahwa laporan penjualan alat berat UNTR untuk akhir 2023 masih dalam proses konsolidasi.
Menjelang tahun 2024, UNTR menargetkan penjualan alat berat sebanyak 4.000 unit. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penjualan alat berat anak usaha Grup Astra pada November 2023.
Proyeksi ini dibuat oleh Manajemen UNTR dengan mempertimbangkan harga sejumlah komoditas pertambangan yang mengalami penurunan belakangan ini.
"Keberadaan Pemilu juga membuat beberapa proyek infrastruktur agak tertunda sehingga berdampak pada permintaan alat berat," ujar Sara K. Loebis.
Baca Juga: UNTR Menggeber Bisnis di Luar Batubara
Demi memaksimalkan penjualan pada tahun ini, UNTR terus menerapkan solusi manajemen konsumen. Tujuannya adalah memastikan konsumen lama maupun baru mendapatkan layanan prima dari perusahaan, baik untuk pembelian unit alat berat baru maupun pemeliharaan unit yang sudah ada. Layanan ini berlaku untuk konsumen alat berat UNTR di berbagai sektor.
Ketua Umum Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), Jamalludin, dalam keterangannya terpisah, mengatakan bahwa pihaknya masih menghitung realisasi produksi alat berat nasional sepanjang tahun 2023.
Meskipun demikian, Hinabi memproyeksikan produksi alat berat nasional berada di kisaran 8.000 unit pada tahun 2024, atau mengalami penurunan sebesar 20% dari proyeksi produksi alat berat pada 2023 yang mencapai 10.000 unit.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Memacu Diversifikasi Bisnis Nonbatubara
"Sektor yang mendominasi permintaan alat berat masih di pertambangan," tambahnya pada Senin (22/1).
Jamalludin juga menyebutkan bahwa persaingan di pasar alat berat berpotensi menjadi ketat dengan munculnya beberapa pemain baru di industri ini sejak tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News