kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun Ini Jadi Periode Menggembirakan Bagi Emiten Sektor Batubara


Sabtu, 05 November 2022 / 21:32 WIB
Tahun Ini Jadi Periode Menggembirakan Bagi Emiten Sektor Batubara
ILUSTRASI. Sejumlah emiten tambang batubara mencetak kenaikan laba bersih hingga ratusan persen..ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini menjadi periode yang menggembirakan bagi emiten yang bergerak di bidang tambang batubara. Bagaimana tidak, sejumlah emiten tambang batubara mencetak kenaikan laba bersih hingga ratusan persen.

Sejumlah emiten batubara kelas kakap, sebut saja PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bayan Energy Tbk (BYAN) kompak mencetak pertumbuhan laba bersih hingga ratusan persen.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menilai, kinerja keuangan emiten sektor tambang, khususnya batubara, diperkirakan masih akan moncer hingga akhir 2022. Kenaikan harga rata-rata komoditas, seperti logam dan batubara sepanjang tahun ini dibanding tahun lalu menjadi kontributor peningkatan pendapatan emiten di sektor ini. Ditambah, belum ada tanda-tanda berakhirnya perang antara Rusia-Ukraina serta kebutuhan komoditas energi, khususnya batubara menjelang musim dingin menjadi sentimen penopang harga batubara.

Baca Juga: Berkah Batubara, Emiten-Emiten Ini Cuan Hingga Ratusan Persen

Namun, pertumbuhan kinerja emiten sektor komoditas tahun depan juga diperkirakan mulai kembali normal dan tidak akan sesignifikan tahun 2021 dan 2022. Proyeksi ini menimbang akselerasi harga komoditas yang mulai menurun, sejalan dengan kebijakan kenaikan suku bunga The Fed yang agresif dan penguatan indeks dolar AS.

Sentimen kekhawatiran perlambatan bahkan resesi ekonomi pun memicu penurunan pada harga komoditas sekaligus membuat harga rata-rata komoditas tambang di tahun 2023 berpotensi tertekan.

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan memperkirakan, harga batubara akan tetap tinggi, didorong oleh larangan ekspor batubara Rusia dan adanya permintaan yang lebih tinggi selama musim dingin.

Di sisi lain, kesenjangan harga antara Indonesian Coal Index  (ICI) dan harga batubara Newcastle tampak semakin melebar. Salah satu penyebabnya adalah harga batubara Rusia yang lebih murah. Batubara Rusia ini membanjiri pasar China dan India.

“Meskipun ekspor Rusia ke China dan India meningkat, kami meyakini Rusia telah mencapai kapasitas distribusi maksimumnya karena keterbatasan kapasitas transportasi ke Asia,” terang Andreas kepada Kontan.co.id, Rabu (2/11).

Baca Juga: Laba Bersih Sejumlah Emiten LQ45 Naik Ratusan Persen, Intip Rekomendasi Saham Berikut

Sehingga, Rusia masih belum dapat mengganti kembali semua penjualannya yang hilang akibat larangan ekspor Uni Eropa. Maka, cukup masuk akal bagi Rusia untuk meredakan perang harga. Jarak antara ICI dengan Newcastle masih bisa menyempit.

Dus, Andreas menaikkan asumsi harga batubara Newcastle menjadi US$ 350 per ton untuk tahun ini dan US$ 250 per ton untuk tahun depan.

Ini bermuara pada revisi naik proyeksi laba emiten. Andreas mendongkrak asumsi laba bersih ADRO sebesar 42% untuk 2022 dan 77% untuk tahun depan. Sehingga, ADRO diproyeksi membukukan laba bersih sebesar US$ 2,43 miliar tahun ini dan US$ 1,85 miliar di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×