Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Prospek industri properti di Batam masih menarik di mata pengembang, termasuk PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Setelah sebelumnya sukses meluncurkan proyek kelas atas di Batam, CTRA berniat merilis proyek baru di kota tersebut.
Emiten Grup Ciputra ini akan meluncurkan proyek kelas menengah di Batam. Harga per unit mulai dari Rp 1 miliar. "Prospek Batam masih sangat bagus sesuai riset yang kami lakukan," ungkap Tulus Santoso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan CTRA, kepada KONTAN, Rabu (4/5) lalu.
CTRA akan mengembangkan proyek baru melalui skema joint operation. Emiten ini akan mengembangkan proyek di atas lahan seluas 20 hektare (ha). Di tahap awal, perseroan akan merilis satu kluster perumahan sebanyak 100 unit hingga 200 unit.
Tulus bilang, proyek tersebut akan meluncur pada akhir semester pertama atau awal semester kedua tahun ini. Sepanjang 2016, CTRA membidik marketing sales atau pra penjualan dari proyek tersebut senilai Rp 100 miliar.
Sejak tahun 2013, CTRA telah mengembangkan proyek mixed use di Batam bertajuk Citraland Megah Batam di atas lahan seluas 18 ha. Di proyek ini, CTRA menggandeng pengembang lokal, yakni Artha Megah Group.
Sekitar 12 ha akan dikembangkan menjadi perumahan, yang terdiri dari empat kluster yakni Royal Hill, The Villaged, town house dan Double Dekker. Adapun 3 ha dikembangkan menjadi kawasan komersial.
Kluster I telah rampung, satu unit dijual antara Rp 3 miliar-Rp 5 miliar. Selain di Batam, dalam waktu dekat CTRA akan merilis proyek perumahan Citraland Lampung seluas 35 ha. Namun, Tulus tidak menjelaskan berapa unit rumah yang diluncurkan pada tahun ini di proyek baru tersebut.
Sebetulnya, CTRA berencana merilis delapan proyek baru sepanjang tahun ini, demi mengejar target marketing sales Rp 9,3 triliun. Selain di dua kota tadi, proyek baru yang akan dirilis tahun ini berlokasi di Jabodetabek, Yogyakarta dan Samarinda.
Namun, baru proyek di Batam dan Lampung yang bakal dirilis dalam waktu dekat. Sepanjang kuartal I 2016, CTRA baru mengantongi marketing sales Rp 1,1 triliun. Jumlah ini setara 11,8% dari target tahun ini.
Dari jumlah itu, sebesar 40% diperoleh dari proyek di Jabodetabek. Marketing sales ini menyusut 36,7% dibandingkan kuartal I 2015. Tulus bilang, penurunan itu lantaran ekonomi masih lesu dan daya beli masyarakat belum pulih.
"Sedangkan penurunan BI rate butuh waktu penyesuaian agar bunga kredit juga turun," tutur dia.
Kendati begitu, manajemen optimistis target marketing sales tahun ini dapat tercapai. Sebab, banyak sentimen positif yang akan mendorong industri properti tahun ini, seperti rendahnya BI rate dan kebijakan tax amnesty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News