kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tahun depan, WSBP lunasi utang bank Rp 1,7 triliun


Minggu, 25 September 2016 / 19:49 WIB
Tahun depan, WSBP lunasi utang bank Rp 1,7 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana melunasi utang perbankan senilai Rp 1,7 triliun pada 2017. Jarot Subana, Direktur Utama WSBP mengatakan, utang tersebut merupakan pinjaman sindikasi dari beberapa perbankan.

"Pinjaman itu akan dilunasi tahun depan dari cash flow proyek," ujarnya di Jakarta, belum lama ini. Perseroan ini baru saja mendapatkan ekuitas yang cukup besar dari penawaran umum perdana saham. Nilainya sebesar Rp 5,16 triliun.

Perolehan dana penawaran umum perdana sahamĀ itu membuat debt to equity ratio (DER) WSBP turun cukup dalam dari tadinya sebesar 1,9 kali menjadi 0,3 kali hingga 0,4 kali. Dana IPO itu tidak digunakan untuk membayar utang, melainkan untuk modal kerja dan kebutuhan belanja modal.

Tahun depan, perseroan ini berencana membangun tiga pabrik baru di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi. Masing-masing pabrik tersebut akan memiliki kapasitas 300.000 ton per tahun yang akan dibangun hingga tahun 2018 mendatang. Nilai belanja modal yang dikucurkan sampai tahun 2018 mencapai Rp 4 triliun.

Khusus tahun ini, alokasi belanja modal mencapai Rp 1,1 triliun. Lalu tahun depan, investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 1,9 triliun, dan sisanya sebesar Rp 1 triliun akan digunakan untuk kebutuhan investasi tahun 2018.

Tahun ini, WSBP akan membangun dua pabrik baru. Pabrik pertama berlokasi di Klaten Jawa Tengah dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Lalu, pabrik kedua berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan dengan kapasitas 250.000 ton per tahun.

Jarot mengatakan, dua pabrik itu akan menambah kapasitas perseroan menjadi 2,65 juta ton dari sebelumnya 2,3 juta ton per tahun. Sehingga, dengan tambahan lima pabrik baru hingga tahun 2018, perseroan akan memiliki 13 pabrik dengan total kapasitas produksi 3,8 juta ton per tahun.

Saat ini, komposisi penjualan masih didominasi penjualan di Pulau Jawa sebesar 70% dan sisanya adalah penjualan di luar Jawa. Setelah pembangunan pabrik ini, porsi penjualan luar Jawa akan lebih besar, menjadi 40% dari saat ini 30% dari total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×