Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Restu rights issue belum didapat, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) sudah berencana untuk melakukan aksi pasar lainnya. Perusahaan yang berniat ganti lini usaha ini akan kembali menerbitkan saham baru, minimal setahun setelah mendapatkan efektif rights issue.
Hal ini terungkap dalam perubahan prospektus penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) perseroan.
"Perseroan berencana menerbitkan atau mencatatkan saham baru atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham di luar yang ditawarkan dalam PUT (penawaran umum terbatas) ini," demikian bunya pernyataan tersebut.
MITI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)ke dua pada 17 Juni 2014 mendatang. RUPSLB pertama telah dihelat pada 6 Juni 2014 lalu, namun tidak kuorum.
MITI berniat menerbitkan 641,61 juta saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp 230 per saham.
Dengan demikian, dari hajatan ini, MITI akan mengantongi dana segar senilai Rp 147,57 miliar. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi 90% saham Goldwater milik Interra Resources Ltd (IRL).
Nilai akuisisi disepakati US$ 11 juta. Goldwater adalah induk usaha IBN Oil Holdico Ltd. IBN merupakan satu-satunya operator minyak dan gas (migas) Linda Sele Technical Assistance Contract di Papua Barat.
Dalam hajatan ini, IRL juga menjadi pembeli siaga saham baru MITI. Efek dilusi dari aksi ini adalah sebesar 50%. Jadi, jika pemegang saham lama tidak mengeksekusi, IRL akan menguasai 50% saham MITI.
IRL merupakan perusahaan yang dikendalikan PT Saratoga Investama Sedata Tbk (SRTG) dan Shinning Persada Investments Pte Ltd. Masing-masing menguasai 17,81% dan 11,78% saham IRL. Adapun, saham publik Interra mencapai 70,41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News