kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.715   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Rencana backdoor listing MITI belum direstui


Kamis, 12 Juni 2014 / 11:40 WIB
Rencana backdoor listing MITI belum direstui
ILUSTRASI. Kapal tunda?PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aksi korporasi PT Mitra Investindo Tbk (MITI) nampaknya selalu menemui kendala. Setelah harus menggelar tiga kali rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk reverse stock, kini, rencana rights issue pun berpotensi bernasib sama.

MITI telah menggelar RUPSLB pada 6 Juni 2014 untuk meminta restu pelaksanaan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Namun, jumlah pemegang saham yang hadir tidak kuorum.

"Kami akan RUPSLB ke dua 17 Juni, kalau tidak kuorum juga, RUPSLB ke tiga kemungkinan di tanggal 20an Juni," ujar Kumari, Presiden Direktur MITI kepada KONTAN.

Pada RUPSLB itu, ada tiga agenda yang diajukan. Agenda pertama, persetujuan atas rights issue. Ke dua, mengenai pengambilalihan 90% saham Goldwater LS Pte Ltd. Terakhir, perubahan Anggaran Dasar perseroan terkait rencana akuisisi dan perubahan kegiatan usaha.

Bisa dibilang, ini merupakan aksi backdoor listing. Agenda pertama dan ke dua masing-masing harus dihadiri minimal 75% atau 3/4 dari total pemegang saham MITI. Sedangkan, agenda ke tiga memerlukan kehadiran minimal 2/3 dari seluruh pemegang saham yang sah.

Nah, pada RUPSLB pertama, jumlah pemegang saham yang hadir hanya 48,11%. Sehingga, rapat dinyatakan tidak kuorum. Pada rapat ke dua nanti juga memiliki ketentuan yang sama.

Adapun, pada RUPSLB ke tiga perseroan bisa mengajukan keringanan atas ketentuan kuorum kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). MITI berniat menerbitkan 641,61 juta saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp 230 per saham.

Dengan demikian, dari hajatan ini, MITI akan mengantongi dana segar senilai Rp 147,57 miliar. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengakuisisi 90% saham Goldwater milik Interra Resources Ltd (IRL).

Nilai akuisisi disepakati US$ 11 juta. Goldwater adalah induk usaha IBN Oil Holdico Ltd. IBN merupakan satu-satunya operator minyak dan gas (migas) Linda Sele Technical Assistance Contract di Papua Barat.

Dalam hajatan ini, IRL juga menjadi pembeli siaga saham baru MITI. Efek dilusi dari aksi ini adalah sebesar 50%. Jadi, jika pemegang saham lama tidak mengeksekusi, IRL akan menguasai 50% saham MITI.

IRL merupakan perusahaan yang dikendalikan PT Saratoga Investama Sedata Tbk (SRTG) dan Shinning Persada Investments Pte Ltd. Masing-masing menguasai 17,81% dan 11,78% saham IRL. Adapun, saham publik Interra mencapai 70,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×