kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun 2021, sejumlah emiten ritel tetap menambah gerai baru


Minggu, 17 Januari 2021 / 15:11 WIB
Tahun 2021, sejumlah emiten ritel tetap menambah gerai baru
ILUSTRASI. Sepanjang tahun 2020, sektor ritel menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, sektor ritel menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.  Akan tetapi, beberapa emiten ritel masih mampu membuka gerai baru tahun lalu. Penambahan gerai juga masih berlanjut di tahun 2021 ini. 

Rencana ini diungkapkan oleh emiten bidang perlengkapan rumah dan produk gaya hidup PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Emiten berkode ACES itu berniat menambah gerai baru berjumlah kurang lebih sama dengan tahun lalu. Asal tahu saja, sepanjang tahun 2020 ACES telah membuka 14 gerai baru.

Adapun pihaknya sudah menyiapkan alokasi belanja modal untuk penambahan gerai tersebut. "Sekitar Rp 150 miliar," jelas VP Investor Relations and Corporate Secretary Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Dia mengakui, same store sales growth (SSSG) tahun 2020 memang masih negatif. Akan tetapi dia berharap hasil SSSG tersebut akan lebih baik di tahun 2021 ini. 

Baca Juga: Erajaya (ERAA) melanjutkan ekspansi gerai tahun ini

Tidak jauh berbeda, emiten PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga akan agresif menambahkan gerai tahun ini. Emiten ritel untuk produk dan layanan komunikasi selular dan penunjang itu beraspirasi menambah lebih dari 220 gerai sebagai strategi ekspansi binsis. Akan tetapi, penambahan gerai ini masih akan mempertimbangkan kondisi serta iklim bisnis ke depan.

Head of Legal & Corporate Secretary ERAA Amelia Allen mengungkapkan, ekspansi bisnis dan perluasan jaringan masih menjadi strategi perusahaan untuk menangkap permintaan yang ada. Khususnya, di daerah yang belum terjangkau oleh toko maupun jaringan ERAA

"Kami melihat, permintaan akan kebutuhan smartphone, komputer, tablet dan peralatan pendukung lainnya tetap positif bahkan di masa pandemi saat ini, di mana produk tersebut akan digunakan untuk mendukung aktivitas pelanggan seperti work from home dan school from home, dan lainnya," kata Amelia kepada Kontan.co.id, Jumat  (15/1). 

Baca Juga: Berikut saham-saham yang diuntungkan di tengah menguatnya kurs rupiah

Asal tahu saja, per 30 September 2020 ERAA telah menambah sekitar 103 toko baru. ERAA mengaku, strategi pembukaan gerai sepanjang tahun 2020 lalu memang tertunda karena pandemi Covid-19. 

Ke depannya ERAA masih akan memberikan user experience kepada konsumen lewat demonstrasi produk dan juga ekosistem IOT. Sehingga, konsumen bisa mendapatkan informasi yang terkini. 

ERAA juga membangun O2O channel yang memungkinkan konsumen mengambil produk atau produk dikirim ke rumah melalui eraspace.com. Ada juga juga Customer Relationship Management (CRM) melalui EraClub yang memberikan keuntungan tambahan kepada konsumen yang belanja di jaringan grup Erajaya. "Ini sesuai strategi perusahaan untuk memperkuat jaringan retail dan distribusi dengan retail," imbuh Amelia. 

Analis Ciptadana Sekuritas mengungkapkan, langkah ekspansi yang diambil kedua emiten itu menarik mengingat kinerja kedua emiten ritel itu cukup stabil dan tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19.  

Baca Juga: Peritel Masih Terhimpit Daya Beli, Ini Rekomendasi Saham MAPI, ACES, RALS, dan LPPF

Berdasar penelusuran Kontan.co.id, hingga kuartal ketiga 2020 ERAA membukukan penjualan hingga Rp 23,17 triliun, turun 1,90% dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 23,61 triliun. Sementara, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 295,12 miliar naik 78,21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 165,60 miliar. 

Untuk ACES, penjualannya hingga kuartal ketiga 2020 terkikis 8,19% menjadi Rp 5,38 triliun dari Rp 5,86 triliun pada periode yang sama tahun 2019. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun cukup dalam menjadi Rp 529,71 miliar dari sebelumnya Rp 721,71 miliar. "Dampak vaksin akan positif terhadap emiten retail dan akan membuat kinerja membaik di 2021," ungkap Robert kepada Kontan.co.id, Sabtu (16/1). 

Adapun Robert cenderung merekomendasikan saham ERAA dengan target harga Rp 2.850. Menurutnya, kinerja ERAA akan terkerek penerapan International Mobile Equipment Identity (IMEI) dan penjualan iPhone di kuartal keempat 2020 dan kuartal pertama 2021.

 Lebih lanjut dijelaskan, penerapan IMEI akan berdampak positif karena akan mendorong masyarakat membeli produk dari dalam negeri. Misal, masyarakat yang tadinya membeli iPhone di black market dan luar negeri jadi terdorong membeli secara resmi di Indonesia. "Khususnya di iBox yang merupakan bagian dari Erajaya. Penjualan iPhone sejauh ini pun dinilai cukup bagus," tutup dia.

Baca Juga: Korporasi Besar Menyerbu Bisnis Fintech, Kini Giliran Kawan Lama Unjuk Gigi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×