Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Asal tahu saja, per 30 September 2020 ERAA telah menambah sekitar 103 toko baru. ERAA mengaku, strategi pembukaan gerai sepanjang tahun 2020 lalu memang tertunda karena pandemi Covid-19.
Ke depannya ERAA masih akan memberikan user experience kepada konsumen lewat demonstrasi produk dan juga ekosistem IOT. Sehingga, konsumen bisa mendapatkan informasi yang terkini.
ERAA juga membangun O2O channel yang memungkinkan konsumen mengambil produk atau produk dikirim ke rumah melalui eraspace.com. Ada juga juga Customer Relationship Management (CRM) melalui EraClub yang memberikan keuntungan tambahan kepada konsumen yang belanja di jaringan grup Erajaya. "Ini sesuai strategi perusahaan untuk memperkuat jaringan retail dan distribusi dengan retail," imbuh Amelia.
Analis Ciptadana Sekuritas mengungkapkan, langkah ekspansi yang diambil kedua emiten itu menarik mengingat kinerja kedua emiten ritel itu cukup stabil dan tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Peritel Masih Terhimpit Daya Beli, Ini Rekomendasi Saham MAPI, ACES, RALS, dan LPPF
Berdasar penelusuran Kontan.co.id, hingga kuartal ketiga 2020 ERAA membukukan penjualan hingga Rp 23,17 triliun, turun 1,90% dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 23,61 triliun. Sementara, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 295,12 miliar naik 78,21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 165,60 miliar.
Untuk ACES, penjualannya hingga kuartal ketiga 2020 terkikis 8,19% menjadi Rp 5,38 triliun dari Rp 5,86 triliun pada periode yang sama tahun 2019. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun cukup dalam menjadi Rp 529,71 miliar dari sebelumnya Rp 721,71 miliar. "Dampak vaksin akan positif terhadap emiten retail dan akan membuat kinerja membaik di 2021," ungkap Robert kepada Kontan.co.id, Sabtu (16/1).
Adapun Robert cenderung merekomendasikan saham ERAA dengan target harga Rp 2.850. Menurutnya, kinerja ERAA akan terkerek penerapan International Mobile Equipment Identity (IMEI) dan penjualan iPhone di kuartal keempat 2020 dan kuartal pertama 2021.
Lebih lanjut dijelaskan, penerapan IMEI akan berdampak positif karena akan mendorong masyarakat membeli produk dari dalam negeri. Misal, masyarakat yang tadinya membeli iPhone di black market dan luar negeri jadi terdorong membeli secara resmi di Indonesia. "Khususnya di iBox yang merupakan bagian dari Erajaya. Penjualan iPhone sejauh ini pun dinilai cukup bagus," tutup dia.
Baca Juga: Korporasi Besar Menyerbu Bisnis Fintech, Kini Giliran Kawan Lama Unjuk Gigi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News