kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Syukurlah, banyak berkah investasi Sukri


Kamis, 13 Februari 2014 / 22:20 WIB
Syukurlah, banyak berkah investasi Sukri
ILUSTRASI. Walikota Distrik Derhachi Vyacheslav Zadorenko merobek bendera Rusia di Kozacha Lopan, wilayah Kharkiv, Ukraina, 12 September.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Tawaran investasi sukuk negara ritel alias sukri datang lagi. Surat utang negara berbasis syariah terbaru itu berseri SR-006. Dengan imbalan atau kupon tetap sebesar 8,75% per tahun, SR-006 bakal menjadi pilihan investasi nan memikat.

Sebagai gambaran, sukuk ritel SR-006 akan ditawarkan mulai hari ini  hingga 28 Februari 2014. Sukuk dengan aset dasar atau underlying asset proyek APBN 2014 ini membidik investor warga negara Indonesia.

Calon investor dapat memesan dengan nilai minimal Rp 5 juta dan maksimal Rp 5 miliar. Harga per unitnya sebesar Rp 1 juta.
Sukuk ini akan diterbitkan pada 5 Maret 2014 dan memiliki tenor tiga tahun atau jatuh tempo 5 Maret 2017. Selama periode  itu, investor akan menerima imbalan pada tanggal 5 tiap bulan mulai 5 April 2014.

Pemerintah belum menyampaikan target nilai penerbitan sukuk ritel ini. Tapi belum lama ini, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Dahlan Siamat, menyatakan, nilai penerbitan SR-006 tak akan berbeda jauh dari besaran penerbitan sukuk ritel tahun lalu yang mencapai Rp 14,97 triliun.

Global Markets-Financial Analyst Manager PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Anup Kumar menilai, kupon SR-006 sebesar 8,75% cukup menarik untuk sukuk bertenor pendek. "Dengan kupon sebesar itu, layak jadi alasan investor mengalihkan dana depositonya ke sukuk ritel," kata Kumar,  awal pekan ini.

Perkiraan Kumar, boleh jadi, ini merupakan kesempatan terakhir bagi investor meraih hasil tinggi dari surat utang pemerintah. Maklum, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 7,5%. BI menilai, bunga acuan saat ini sudah terlampau tinggi dibanding ekspektasi inflasi pada semester II tahun ini.

Alhasil, ada kemungkinan BI rate diturunkan pada semester II kelak. "Dampaknya, bisa jadi obligasi ritel ORI011 yang diluncurkan nanti, tidak membagikan kupon sebesar SR-006," kata Kumar. Ia pun menyarankan agar investor ORI010 mengalihkan dananya ke SR-006.

Kumar juga bilang, SR006 masih lebih menarik dibandingkan deposito. Dari hasil survei 10 bank, deposito di bawah Rp 500 juta,  hanya memberikan kisaran bunga antara 4%-8,75% per tahun. Adapun, rata-rata bunga depositonya sekitar 6,475% per tahun. SR-006 juga lebih menarik karena besaran pajaknya hanya 15%, sedangkan bunga deposito terkena pajak 20%.

Kumar memberi simulasi. Jika investor menaruh dana pada SR-006 sebesar Rp 100 juta, ia akan mendapat imbal hasil bersih setelah pajak sekitar Rp 619.791,16 per bulan. Sedangkan, total kupon yang didapat hingga jatuh tempo menjadi Rp 22,31 juta plus modal awal Rp 100 juta.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan bilang, investor SR-006 akan terbagi dua, yakni investor yang melakukan trading di pasar sekunder dan investor yang menahannya hingga jatuh tempo.

Masing-masing tipe investor punya sisi keuntungan yang berbeda. Tapi secara umum, Ariawan memandang, investasi pada SR-006 ini bakal berprospek baik. Sukri merupakan pilihan investasi menarik di tengah terbatasnya instrumen investasi berbasis syariah, plus hasil memikat.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×