Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan Juni, jumlah dana kelolaan atawa Asset Under Management (AUM) industri reksadana berada dalam tekanan. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana pada bulan Juni hanya sebesar Rp 548,48 triliun. Angka tersebut turun 1,74% dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 558,2 triliun.
Namun, penurunan dana kelolaan tersebut tidak diikuti dengan kondisi Unit Penyertaan (UP). Pasalnya, secara bulanan, jumlah UP masih berhasil tumbuh tipis 0,09% ke 406,28 miliar unit.
Jika dilihat dari masing-masing jenis reksadana, sepanjang Juni kemarin pergerakan AUM-nya cenderung mengalami tekanan. Hanya 3 jenis reksadana yang berhasil membukukan pertumbuhan dana kelolaan, sementara 6 sisanya mengalami penurunan.
Reksadana terproteksi tercatat berhasil membukukan pertumbuhan AUM tertinggi, yakni 5,44% secara bulanan. Pada Juni, jumlah AUM reksadana terproteksi mencapai Rp 109,71 triliun, naik dari posisi Mei yang hanya Rp 104,05 triliun.
Baca Juga: Pasar Reksadana Tertekan, Jadi Peluang Tambah Porsi Kepemilikan
Reksadana indeks juga tercatat mengalami kenaikan AUM menjadi Rp 11 triliun dari bulan sebelumnya Rp 10,67 triliun atau tumbuh 3,09%. Berikutnya, reksadana berbasis sukuk mengekor dengan kenaikan dana kelolaan sebesar 0,83% menjadi Rp 3,64 triliun per bulan Juni.
Sementara itu, reksadana global menjadi reksadana yang dana kelolaannya turun paling dalam secara bulanan, yakni 8,10%. Alhasil, dana kelolaan yang semula Rp 18,28 triliun, susut menjadi Rp 16,8 triliun.
Lalu, AUM reksadana ETF juga harus turun dari Rp 14,56 triliun menjadi Rp 13,58 triliun atau susut 6,73%. Berikutnya, dana kelolaan reksadana campuran juga turun 4,13% dari Rp 25,64 triliun menjadi Rp 24,58 triliun.
Reksadana saham tercatat mengalami penurunan AUM sebesar 3,70% menjadi Rp 125,03 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 129,83 triliun. Berikutnya, AUM reksadana pasar uang pada bulan Juni juga turun sebesar 3,15% menjadi Rp 99,55 triliun. Padahal pada Mei, AUM-nya masih sebesar Rp 102,79 triliun.
Baca Juga: IHSG Koreksi, Kinerja Reksadana Saham Jeblok di Pekan Lalu
Terakhir, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga mengalami penurunan menjadi 144,59 triliun, atau terkoreksi 2,81% dari bulan sebelumnya.
Jika dihitung sejak akhir tahun 2021, AUM industri reksadana sejauh ini sudah turun sebesar 5,43% atau Rp 31,48 triliun dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp 579,96 triliun. Sedangkan untuk UP-nya juga sudah turun 3,77% dari posisi akhir 2021 yang sebanyak 422,19 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News