kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Semesta (SSIA) targetkan fase I Subang City of Industry beroperasi 2020


Minggu, 30 Juni 2019 / 20:59 WIB
Surya Semesta (SSIA) targetkan fase I Subang City of Industry beroperasi 2020


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pengembang kawasan industri, real estate, konstruksi, serta perhotelan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan fase I proyek kawasan industri Subang City of Industry dapat mulai beroperasi pada semester 2-2020.

Sebelumnya, anggota indeks Kompas100 ini menargetkan proyek tersebut bisa beroperasi lebih awal tapi terkendala proses akuisisi lahan.

Fase I Subang City of Industry memiliki luas 250 hektare. Sementara itu, luas keseluruhan proyek ini adalah 2.000 hektare yang terdiri dari tiga fase pembangunan.

Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, fase I kawasan industri ini dapat diisi oleh 25 hingga 30 perusahaan. Untuk fase I, menurut dia, sudah ada lima sampai sepuluh perusahaan yang berminat untuk menempatkan pabriknya di kawasan industri tersebut. Mayoritas perusahaan tersebut adalah produsen fast moving consumer goods (FMCG).

Meskipun begitu, SSIA sebenarnya menargetkan perusahaan otomotif untuk menjadi penghuni di kawasan industri tersebut. Alasannya, Surya Semesta Internusa ingin mengikuti kebutuhan produsen otomotif yang telah membentuk pola kawasan, mulai dari Jakarta Timur, Bekasi, Cikarang, Karawang Barat dan Karawang Timur, lalu kini Patimban, Subang.

"Jelas produsen otomotif akan tetap di Jawa Barat ini karena mereka mau dekat dengan customer yang ada di kota besar," kata dia Rabu (26/6).

Di samping itu, Surya Semesta Internusa juga melihat peluang perkembangan pasar otomotif. Menurut Erlin, beberapa brand baru dari produsen otomotif asal Korea Selatan, Eropa, dan Amerika tertarik masuk ke pasar Indonesia.

Dalam perencanaan SSIA, sebanyak 30% dari luas lahan 2.000 hektare tersebut akan dibangun tempat tinggal berupa apartemen dan rumah tapak. Menurut Erlin, hal ini dilakukan untuk menyediakan perumahan bagi para pekerja di kawasan industri ini.

“Karena kami lihat Subang itu kota greenfield. Pekerja pada saat hari kerja ada di sana kemudian saat akhir pekan kembali ke kota,” ucap dia.

SSIA membutuhkan dana sebesar Rp 1,7 triliun untuk menyelesaikan fase I proyek tersebut. Jumlah ini terdiri dari Rp 1,5 triliun untuk infrastruktur dan sisanya untuk akuisisi lahan. Sejauh ini, sebanyak Rp 500 miliar - Rp 700 miliar sudah digunakan untuk akuisisi lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×