kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini 10 perusahaan yang sahamnya melesat dalam indeks KOMPAS100


Rabu, 26 Juni 2019 / 22:05 WIB
Ini 10 perusahaan yang sahamnya melesat dalam indeks KOMPAS100


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham KOMPAS100 naik 1,35% sepanjang Juni 2019 ini. Namun sepuluh saham juara justru melesat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan saham lainnya.

Saham juara di urutan pertama adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang naik 62,98% secara month to date (mtd). Kemduian PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).

Ada juga, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), PT Indika Energy (INDY), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sementara saham yang pertumbuhan paling rendah dari 10 saham juara tersebut adalah ADHI tumbuh 14,14% mtd.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, kenaikan saham ERAA didorong oleh rencana perusahaan ini untuk menjual rokok elektrik asal Amerika. “Rokok elektrik tersebut memiliki pangsa pasar mencapai 75% di sana,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/6).

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan, kenaikan saham ERAA didorong oleh adanya pemblokiran terhadap ponsel ilegal.

Selanjutnya, menurut Mino, harga saham APLN naik karena sentimen diterbitkannya izin mendirikan bangunan (IMB) atas pulau reklamasi, yakni Pulau D oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dengan begitu, hal ini juga memberikan harapan serupa untuk Pulau G yang juga digarap APLN.

Sementara itu, untuk produsen bubur kertas dan kertas (pulp and paper), seperti INKP dan TKIM, Mino mengatakan kenaikan sahamnya didorong oleh kenaikan harga barang tersebut.

Di sisi lain, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani melihat, kenaikan INKP dan TKIM disebabkan oleh ekspansi grup dan valuasi yang yang masih murah. “Sehingga membuat saham ini menarik bagi investor,” kata Yaki.

Saham-saham properti mendominasi

Dari sepuluh saham jawara KOMPAS100, emiten properti menjadi yang paling dominan. Sebut saja APLN, BEST, SSIA, dan ADHI. Menurut Mino, kenaikan harga saham-saham properti didorong oleh adanya indikasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Di samping itu, pemangkasan pajak pertambahan nilai untuk barang mewah juga mendorong saham properti dan konstruksi untuk naik. 

Yaki menambahkan, emiten properti mendominasi seiring dengan insentif pajak baru yang diberikan pemerintah untuk sektor ini. Kemudian, William menambahkan, bahwa ini adalah momen kebangkitan saham properti. “Sudah cukup lama properti jatuh, Sekarang saatnya bangkit lagi,” ucap dia.

Rekomendasi analis

Ketiga analis ini sepakat saham-saham jawara KOMPAS100 tersebut masih bisa melanjutkan kenaikannya. Menurut Mino, prospek saham-saham ini masih cukup bagus. Apalagi, setelah ada hasil sidang putusan kasus sengketa Pilpres oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

“Artinya secara politik sudah pasti dan kebijakan ekonomi bisa berjalan normal sebagaimana mestinya,” kata dia. 

Mino merekomendasikan investor yang memiliki sudah memiliki saham-saham tersebut untuk hold dan yang belum punya untuk buy. Ia memiliki target jangka panjang untuk ADHI Rp 1.750, BEST Rp 320, dan SSIA Rp 750. Sementara itu, Willian memiliki target jangka panjang untuk APLN Rp 270 dan BEST Rp 320.

Di sisi lain, Yaki menyarankan investor untuk trading jangka pendek dulu. “Buat trading jangka pendek belum untuk simpan,” ucap dia. Ia merekomendasikan sell on
strength saham ERAA dalam kisaran Rp 1.850-Rp 1.850.

Sementara itu, untuk SSIA, INKP, TKIM, BEST, BNGA, dan ADHI, Yaki menyarankan investor untuk trading buy dengan target jangka pendek sebagai berikut: SSIA Rp 760-Rp 790, INKP Rp 10.000-Rp 10.300, TKIM Rp 13.500, BEST Rp 312-Rp 320, BNGA Rp 1.200-Rp 1.250, dan ADHI Rp 1.270-Rp 1.320.

Per perdagangan Rabu (26/6), harga saham ERAA berada pada level Rp 1.915, APLN Rp 252, ISAT Rp 2.710, TKIM Rp 12.725, BEST Rp 320, SSIA Rp 720, INKP Rp 9.300, INDY Rp 1.660, BNGA Rp 1.105, dan ADHI Rp 1.655.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×