Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tahun 2019 ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan peningkatan kinerja dari sisi pendapatan berulang (recurring income). Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman menyatakan, tahun ini pihaknya menargetkan recurring income tumbuh sebesar 10% dari target tahun lalu.
Namun, ia masih enggan menjabarkan soal pencapaian recurring income di 2018. "Saat ini, kami masih dalam proses audit belum ada angka pasti untuk tahun 2018, namun komposisi kontribusi seharusnya tidak banyak berbeda dari hasil sembilan bulan pertama 2018 yaitu sekitar 20% dari total revenue," paparnya kepada kontan.co.id, Rabu (23/1).
Selain itu, Erlin juga mengungkapkan, tahun ini SSIA menargetkan pertumbuhan pra penjualan alias marketing sales sebesar 15 hektare (ha) atau naik 81% dari tahun lalu. "Marketing sales kami di 2018 mencapai 8,3 ha atau meningkat 295% dari 2,1 ha pada tahun 2017," lanjut dia.
Dari sisi kinerja keuangan, Erlin belum bisa memberikan keterangan soal kinerja di 2018 lantaran masih dalam tahap penyusunan. Sebagai perbandingan pada tahun 2017, pendapatan usaha SSIA sebesar Rp 3,27 triliun atau turun 14%. Lalu di tahun 2018, SSIA menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10% dari 2017 menjadi Rp 3,59 triliun.
Sementara untuk 2019, Erlin menerangkan, SSIA menargetkan pendapatan naik 15% dari tahun 2018.
Untuk mencapai target di 2019 tersebut, Erlin bilang, SSIA akan fokus kepada proyek flagship yaitu Subang. "Lalu untuk bidang konstruksi, kami tetap menjaga hubungan baik dan memenuhi ekspetasi pelanggan. Kami juga masih menjajaki peluang-peluang baru terutama untuk memperluas pasar perhotelan kami," lanjut dia.
Erlin menambahkandi tahun ini 2019, SSIA belum berencana mengincar proyek baru. "Kami masih fokus untuk akuisisi lahan di Subang dan mempersiapkan tender untuk toll road akses Patimban," tukas dia.
Untuk ekspansi tersebut, SSIA bakal menggelontorkan belanja modal (capex) sebesar Rp 775 miliar yang bersumber dari kas internal. "Capexnya akan digunakan terutama untuk akuisisi lahan dan land development di Subang. Lalu sebagian akan dipakai untuk konstruksi dan sebagian lagi untuk perhotelan," imbuh Erlin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News