kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Surya Pertiwi resmi mencatatkan saham di BEI


Senin, 14 Mei 2018 / 10:00 WIB
Surya Pertiwi resmi mencatatkan saham di BEI
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Surya Pertiwi Tbk, Tjahjono Alim


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Pertiwi Tbk secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SPTO pada hari Senin (14/5).

Perusahaan ini tercatat di BEI melalui aksi initial public offering (IPO). Surya Pertiwi menawarkan 700 juta saham baru atau sekitar 26% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah IPO ini termasuk juga saham yang ditawarkan kepada karyawan lewat program employee stock allocation (ESA).

Ditawarkan dengan harga Rp 1.160 per saham, SPTO berhasil meraup dana sebesar Rp 812 miliar, sebelum dikurangi biaya emisi. Emiten baru ini menyatakan bahwa selama penawaran umum yang dilaksanakan tanggal 4-8 Mei, respon publik tergolong positif. Saham SPTO mengalami kelebihan permintaan hingga 38 kali.

Dalam keterangan resmi perusahaan, Presiden Direktur SPTO, Tjahjono Alim mengemukakan dana IPO akan digunakan untuk memperbaiki struktur modal melalui pelunasan utang dan belanja modal, yang utamanya akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi pabrik anak usahanya, PT Surya Pertiwi Nusantara di Surabaya sebanyak dua lini produksi sampai tahun 2020. Selain itu, perusahaan juga akan menggunakan dana IPO untuk modal kerja.

Direktur SPTO, Irene Hamidjaja mengungkapkan, pihaknya akan menggunakan 61% dana IPO untuk membayar utang. Sementara, untuk penambahan lini produksi pabrik Surya Pertiwi Nusantara baru akan dilakukan tahun depan. Dalam jangka panjang, kapasitas SPTO ditargetkan mencapai 5 juta unit.

"Tahun ini kapasitas produksi Surya Pertiwi Nusantara sebesar 500.000 unit, penambahan dua lini produksi akan dilakukan bertahap, satu lini tahun 2019, kemudian satu lini lagi 2020," ungkap Irene, Senin (14/5).

Sisa dana IPO setelah pembayaran utang perusahaan ia katakan tidak akan seluruhnya digunakan untuk pengembangan lini produksi. Sebab pabrik Surya Pertiwi Nusantara merupakan usaha patungan antara SPTO dengan Surya Toto Indonesia. Tahun ini SPTO menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp 2 triliun dengan laba bersih lebih dari Rp 200 miliar.

Saat ini SPTO memiliki pangsa pasar 51% di industri saniter dengan jaringan distribusi meliputi 14 kota besar, selain Jakarta dan Surabaya. Penjualan perusahaan utamanya ditopang oleh penjualan produk-produk keperluan kamar mandi merek TOTO dengan kontribusi mencapai 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×