kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Surya Esa Perkasa (ESSA) perlu mewaspadai volatilitas harga amonia


Senin, 01 Juli 2019 / 20:00 WIB
Surya Esa Perkasa (ESSA) perlu mewaspadai volatilitas harga amonia


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau potensi keuntungan dari bisnis produksi dan penjualan amonia cukup besar, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) tetap perlu mewaspadai volatilitas harga komoditas tersebut di pasar global.

Mengutip Bloomberg, harga amonia yang tercatat di US Tampa Ammonia CFR Index berada di level US$ 215 per metrik ton pada 28 Juni lalu. Padahal, harga amonia sempat berada di level US$ 255 per metrik ton di akhir Maret silam.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, gejolak harga amonia global tentu akan mempengaruhi kinerja ESSA di masa mendatang. Apalagi, mayoritas pendapatan ESSA berasal dari lini bisnis komoditas tersebut.

Seperti yang diketahui, pada kuartal I-2019 lalu kontribusi penjualan amonia mencapai 85% atau US$ 49,56 juta dari total pendapatan ESSA yang berjumlah US$ 58,06 juta.

Upaya antisipasi pun perlu dilalukan oleh ESSA. Misalnya, dengan melakukan efisiensi biaya produksi amonia. “Emiten ini juga bisa meningkatkan volume penjualan amonia,” tambah Sukarno, hari ini (1/7).

Dengan menaikkan volume penjualan, hal itu setidaknya dapat mengompensasi penurunan harga amonia yang terjadi.

Analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus sepakat bahwa kinerja ESSA akan sangat dipengaruhi oleh naik-turunnya harga amonia dunia. “Setiap perubahan harga amonia sekitar 1% maka akan memengaruhi laba inti ESSA sekitar 2,7%,” kata Willinoy dalam riset.

Akan tetapi, ia menambahkan, laba bersih ESSA hanya akan berubah sebesar 1,1% jika harga amonia berubah sekitar 1%. Ia beralasan, ESSA mendapat keuntungan berkat adanya pemasukan dari manfaat pajak tambahan. Pemasukan ini relatif tidak terpengaruh oleh pergerakan harga amonia.

Seperti yang diketahui, ESSA membukukan pendapatan dari manfaat pajak sebesar US$ 4,21 juta di kuartal pertama lalu.

Terlepas dari itu, Willinoy percaya harga amonia masih bisa pulih walau terbatas. Ia mengasumsikan harga amonia rata-rata berada di level US$ 280 per metrik ton pada tahun ini. Angka tersebut turun dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 330 per metrik ton.

Lantas, Willinoy masih mempertahankan rekomendasi beli saham ESSA dengan target Rp 450 per saham. Dia memproyeksikan pendapatan ESSA akan mencapai US$ 254 juta pada akhir tahun nanti, sedangkan laba bersihnya mencapai US$ 47 juta.

Sukarno memprediksi, target harga jangka panjang untuk ESSA akan berada di area Rp 350—Rp 366 per saham. Ia pun menyarankan buy on break kepada investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×