kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,12   -12,37   -1.34%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jualan amonia, prospek bisnis Surya Esa Perkasa (ESSA) makin cerah


Senin, 01 Juli 2019 / 19:51 WIB
Jualan amonia, prospek bisnis Surya Esa Perkasa (ESSA) makin cerah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dinilai para analis memiliki prospek bisnis yang positif sepanjang tahun ini lantaran gencar menjalankan bisnis amonia.

Pertengahan tahun lalu, ESSA melakukan ekspansi bisnis dengan memproduksi dan menjual amonia. Hal ini seiring dengan beroperasinya pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah.

Manajemen ESSA mengucurkan dana sebesar US$ 800 juta untuk membangun pabrik tersebut. Pabrik berkapasitas produksi sebesar 700.000 metrik ton per tahun ini kemudian dikelola oleh anak usaha ESSA yakni PT Panca Amara Utama (PAU).

Bisnis amonia pun mendatangkan keuntungan yang masif bagi ESSA. Terbukti di kuartal I-2019 lalu, pendapatan emiten sektor minyak dan gas (migas) ini melesat 327,54% year on year (yoy) menjadi US$ 58,06 juta. Begitu pula dengan laba bersih ESSA yang melonjak 60,54% yoy menjadi US$ 4,8 juta.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penjualan amonia memiliki peran yang besar bagi kenaikan pendapatan ESSA yang sampai ratusan persen. Ini mengingat di kuartal satu lalu kontribusi penjualan amonia mencapai 85% atau US$ 49,56 juta dari total pendapatan Surya Esa.

Angka ini jelas telah melampaui pendapatan lini bisnis utama ESSA lainnya, yaitu penjualan elpiji. Di kuartal pertama lalu, penjualan elpiji tercatat sebesar US$ 8,49 juta.

Tak hanya itu, produktivitas pabrik amonia ESSA juga terbilang tinggi. Sampai Maret 2019, ESSA telah memproduksi amonia sebanyak 200.000 metrik ton amonia. “Karena kontribusinya besar, maka pertumbuhan kinerja ESSA memang akan sangat berkaitan dengan penjualan amonia,” kata William, Senin (1/7).

Berbekal kinerja lini bisnis amonia yang mengesankan, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas yakin prospek kinerja ESSA secara keseluruhan akan positif dalam beberapa waktu ke depan. Ini mengingat kebutuhan amonia untuk berbagai jenis industri tergolong besar. Di sisi lain, belum banyak perusahaan yang menggarap bisnis tersebut di Indonesia.

Sukarno juga menyambut positif rencana ESSA yang ingin memperbesar pangsa ekspor produk amonia. Hal ini dipercaya akan memberi dampak positif bagi kinerja emiten tersebut secara jangka panjang.

Asal tahu saja, ESSA berupaya menambah pasar ekspor baru seperti Taiwan dan China. Untuk itu, Surya Esa telah menandatangani perjanjian offtake amonia sampai tahun 2027 mendatang. Sebelumnya, ESSA menjual produk amonia ke negara Asia lainnya, yakni Jepang dan Korea Selatan.

Sukarno pun memprediksi, target harga jangka panjang untuk saham ESSA akan berada di area Rp 350—Rp 366 per saham. Ia pun menyarankan buy on break kepada investor.

Sementara itu, William memperkirakan, secara teknikal saham ESSA bergerak dengan support di level Rp 280 dan resistance Rp 360. Dari situ, ia merekomendasikan buy in support di level Rp 280 per saham atau buy in breakout di level Rp 336 per saham.

Mengutip data RTI, hari ini (1/7) saham ESSA stagnan di level Rp 306 per saham. Sepanjang tahun ini, saham ESSA terkoreksi 4,97% ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×