Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kelebihan pasokan tembaga diprediksi masih akan terus berlangsung hingga tahun 2020 mendatang. Ini mengarahkan prediksi pasar akan tren bearish yang masih membalut komoditas logam industri ini.
Laporan Barclays Plc terbaru, berkaca dari suplai produksi yang tinggi sepanjang 2016 – 2017 mendatang ditambah dengan kombinasi permintaan dari China yang masih akan turun maka surplus pasokan akan terjadi.
Prediksinya permintaan dari China akan merosot sekitar 2% di tahun 2016 ini. Meski demikian, Barclays belum menjabarkan sebesar apa surplus yang akan dialami pasar tembaga dalam empat tahun mendatang.
Walau memang untuk jangka pendek harga tembaga masih mendapat dorongan naik.. Penyebabnya adalah sajian data ekonomi China yang positif beri harapan terjadinya kenaikan aktivitas industri di China yang bisa menyerap pasokan tembaga yang ada di pasar global.
Mengutip Bloomberg, Selasa (18/7) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terangkat 0,43% di level US$ 4.939 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Selagi data ekonomi China menunjukkan hasil yang memuaskan. Harga tembaga masih bisa pertahankan kekuatan. Namun dalam jangka pendek, rilis data ekonomi AS tentu akan disoroti. Jika hasilnya positif, USD bisa kembali terdongkrak. Harga komoditas seperti tembaga bisa tertekan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News