kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Surplus perdagangan bagaikan obat kuat bagi rupiah


Senin, 02 Desember 2013 / 13:56 WIB
Surplus perdagangan bagaikan obat kuat bagi rupiah
ILUSTRASI. Terpuruk Saat Pandemi Covid-19, Kini Saham-saham Old Economy Mulai Bangkit


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Nilai tukar rupiah mencatat kenaikan tertinggi dalam lima pekan setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja positif dari data perdagangan.  Kinerja ekspor surplus senilai US$ 42,4 juga di Oktober membuat rupiah bisa bernafas lega setelah terus-terusan mendapatkan tekanan.

Sebagaimana diketahui, kinerja perdagangan Indonesia bulan Oktober berada di bawah proyeksi analis yang dihubungi Bloomberg. Sebelumnya, rata-rata analis tersebut memproyeksikan adanya ddefisit sebesar US$ 775 juta di bulan Oktober.

"Data perdagangan itu (positif) merupakan membantu nilai tukar rupiah, walaupun masih lemah,” kata David Sumual, ekonom bank Bank Central Asia kepada Bloomberg, Senin (2/12).

Pada pukul 11:57 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,6% menjadi Rp 11.888 per dolar Amerika Serikat (AS), kenaikan terbesar sejak 25 Oktober. Sedangkan di pasar non- deliverable forwards (NDF) , rupiah naik 1,1$ menjadi Rp 11.780 per dolar AS.

Bloomberg mencatat, pada bulan lalu, tukar rupiah turun 5,8% dan tercatat sebagai kinerja terburuk diantara 24 mata uang pasar berkembang. Adanya defisit transaksi berjalan menjadi pemicunya. Tahun lalu, pemerintah mencatat adanya defisit transaksi berjalan senilai US$ 24 miliar, sedangkan tahun ini diproyeksikan naik menjadi US$ 31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×