Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung tertekan pada perdagangan awal pekan depan. Pasalnya, indikator teknikal indeks menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG seakan belum mampu tutup di atas neckline yang terbentuk dari pola head & shoulders sebagai konfirmasi menggagalkan pola sehingga pergerakan masih cenderung bearish jangka pendek.
Indikator Stochastic yang lebih dulu bergerak positif terlihat terkonsolidasi pada area middle oscillator dengan momentum dari RSI yang kembali pulled back pada resistance momentumnya.
"Oleh karena itu IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed menguji support dengan rentang pergerakan 4.738-4.810." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (13/5).
Akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah 41.61 poin atau 0.87% di level 4761.71 dengan volume yang relatif dibawah rata-rata. Seluruh sektor mengalami pelemahan dengan aksi jual investor asing yang berbalik membesar dilevel Rp 341.22 milliar sehingga total capital outflow pada minggu ini sebesar Rp 429.06 miliar.
Lanjar bilang, pelemahan rupiah hingga 0.20% yang disebabkan oleh data transaksi berjalan indonesia yang masih defisit menyusul data lain yang masih dibawah ekspektasi minggu ini menjadi faktor utama investor asing melakukan aksi jual.
Sedangkan bursa Asia mayoritas ditutup melemah terbebani pelonjakan permintaan pada aset safe haven serta Yen yang sekaligus menjadi dalang pelemahan bursa Jepang. Harga minyak dunia mengalami koreksi diakhir pekan seiring melemahnya beberapa pendapatan perusahaan di Asia dan Data ekonomi yang masih dibawah ekspektasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News