kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Suplai dollar AS diprediksi meningkat, otot rupiah kian perkasa


Kamis, 14 Juli 2011 / 10:45 WIB
Suplai dollar AS diprediksi meningkat, otot rupiah kian perkasa
ILUSTRASI. Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad . REUTERS/Lim Huey Teng/File Photo


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rupiah lanjut menguat untuk hari yang kedua. Otot rupiah kian perkasa setelah Ketua The Federal Reserves Ben S. Bernanke menyebut, AS mungkin akan membeli lebih banyak obligasi pemerintah. Pernyataan itu memicu kekhawatiran suplai dollar akan meningkat di pasar.

Rupiah terapresiasi 0,1% ke Rp 8.539 per dollar pada pukul 10.30 di Jakarta. Tahun ini, mata uang Garuda ini sudah menguat 5,2% karena asing membeli US$ 2,5 miliar saham Indonesia, lebih dari jumlah yang mereka jual.

Kemarin, dollar index tumbang paling tajam sejak Oktober 2010. Hal ini dipicu langkah Moody`s Investors Service menempatkan peringkat utang AS pada kemungkinkan downgrade untuk pertama kalinya sejak 1995. Bernanke menyebut, bank sentral tetap harus siap menanggapi indikasi perkembangan ekonomi dengan kebijakan moneter yang disesuaikan.

Ekonom Barclays Capital Prakriti Sofat mengatakan, testimoni Bernanke semakin mendekatkan pada sinyal The Fed mungkin memberikan tambahan stimulus kebijakan moneter. "Ini menyebabkan meluasnya pelemahan dollar," ujarnya.

Data Departemen Keuangan menunjukkan, kepemilikan asing di surat utang pemerintah Indonesia meningkat 22% pada tahun ini menjadi Rp 239,3 triliun hingga 8 Juli.

Adapun, kemarin, harga obligasi bertenor 10 tahun bergerak tipis. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 stagnan di 7,32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×