CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Superkrane (SKRN) bidik negara-negara Asia Tenggara dalam rencana ekspansi pasar


Jumat, 23 Juli 2021 / 08:20 WIB
Superkrane (SKRN) bidik negara-negara Asia Tenggara dalam rencana ekspansi pasar


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Superkrane Mitra Utama Tbk menjajal bisnis penyewaan alat berat di pasar mancanegara. Negara-negara Asia Tenggara menjadi target utama dalam rencana ekspansi pasar emiten penyewaan crane berkode saham SKRN tersebut.

Sekretaris Perusahaan SKRN Eddy Gunawin mengatakan, SKRN telah menyewakan dua crane berukuran 650 Ton dan 750 Ton ke Vietnam untuk durasi penyewaan minimal 6 bulan pada Maret 2021 lalu.

“(Penyewaan ke Vietnam) berpotensi diperpanjang sampai total dua tahun,” ujar Eddy saat dihubungi Kontan.co.id usai acara paparan publik pada Kamis (22/7).

Baca Juga: Tambah 21 crane baru, Superkrane (SKRN) sudah serap seluruh capex tahun ini

Selain untuk memperluas jangkauan pasar, ekspansi ke pasar mancanegara juga dilakukan sebagai upaya memperbaiki kinerja perusahaan yang sempat menyusut di tiga bulan pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, SKRN mencatatkan penurunan pendapatan neto sebesar 59,95% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 135,31 miliar di kuartal I 2020 menjadi Rp 54,18 miliar di kuartal I 2021.

Dari hasil  pendapatan neto itu, SKRN membukukan rugi bersih Rp 33,34 miliar di kuartal I 2021, turun tipis 0,82% dibanding rugi bersih kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp 33,62 miliar.

Permintaan sewa crane yang lesu dan penerapan ketentuan PSAK baru menjadi biang kerok di balik penurunan pendapatan dan rugi bersih yang dibukukan oleh perusahaan di tiga bulan pertama menurut penjelasan Eddy.

Eddy bilang, upaya perluasan pasar ekspor dapat membantu perusahaan dalam mengejar target pertumbuhan pendapatan sekitar 10%%-20% pada tahun ini. SKRN optimistis, target ini realistis untuk dicapai seiring permintaan sewa alat berat yang terus membaik.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×