Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melangsungkan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO), perusahaan mainan anak-anak PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) langsung tancap gas untuk melanjutkan ekspansi usaha.
Iwan Tirtha, Direktur Utama Sunindo Adipersada mengatakan, TOYS sedang fokus untuk menggenjot tingkat utilisasi pabrik. Utilisasi pabrik perusahaan tersebut masih berada di angka 30%.
Sejauh ini, TOYS memiliki 22 lini produksi dengan kapasitas produksi 300.000 unit per bulan. Pabrik milik Sunindo berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat yang memproduksi mainan boneka dan dilengkapi teknologi canggih.
Baca Juga: Sukses Menggelar IPO, Sunindo Adipersada (TOYS) Siap Genjot Ekspor
Sebagai informasi, Sunindo Adipersada resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis 6 Agustus yang lalu. Emiten ini menawarkan 425 juta saham atau setara 29,62% modal yang dikeluarkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. TOYS mematok harga IPO pada Rp 350 per saham.
Dengan demikian, dana yang dihimpun melalui penawaran umum perdana saham mencapai Rp 148,75 miliar. Emiten ini akan mengucurkan seluruh dana segar hasil IPO untuk modal kerja. Manajemen TOYS mengaku terus mencatat peningkatan pesanan dari tahun ke tahun.
Makanya, Sunindo Adipersada membutuhkan biaya guna membeli bahan baku, biaya produksi, hingga operasional perusahaan. "Saat ini komposisi pembelian bahan baku kami berkisar sebesar 50% lokal dan 50% impor, dimana impor dilakukan untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih kompetitif," kata Iwan kepada Kontan.co.id, Jumat (28/8).
Baca Juga: Resmi melantai di bursa, saham Sunindo Adipersada (TOYS) melonjak 24,57%
Sunindo Adipersada juga merupakan perusahaan berorientasi ekspor. Penjualan ekspor Sunindo mencapai 85% dari total penjualan di tahun lalu dan sisanya dijajakan ke pasar domestik.
Pasar ekspor utama TOYS adalah Eropa dengan porsi penjualan sebesar 45% dan disusul oleh pasar Amerika Utara dengan porsi penjualan sebesar 33%. "Tingginya penjualan di Eropa dan Amerika Utara disebabkan oleh kualitas dari produk kami yang tinggi dan disenangi oleh pelanggan," tambah Iwan.
Pada tahun ini, Iwan mengungkapkan TOYS memasang target pendapatan sebesar Rp 397 miliar dengan target laba sebesar Rp 60 miliar. Target pendapatan tersebut 132,16% lebih tinggi dari pendapatan pada tahun lalu sebesar Rp 171,55 miliar.
Sampai kuartal pertama 2020, emiten ini berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 49,79 miliar atau tumbuh 42,50% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp 34,94 miliar. Seiring dengan itu, laba tahun berjalan juga melonjak 78,18% menjadi Rp 2,94 miliar dari laba pada periode yang sama tahun lalu Rp 1,65 miliar.
Baca Juga: Akan melantai pada 6 Agustus, ini profil Sunindo Adipersada
Pandemi Covid-19 menekan hampir semua industri, termasuk perusahaan yang didirikan pada tahun 1991 ini. Iwan mengaku penjualan pada kuartal kedua tahun ini turun tipis jika dibandingkan dengan capaian kuartal pertama 2020.
Penyusutan penjualan tersebut lantaran ada penundaan pengiriman sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Dia bilang masalah pengiriman memang menjadi tantangan bagi perusahaan yang mayoritas membidik ekspor. "Karena beberapa negara tertutup untuk kurun waktu tertentu. Secara umum memang ada penurunan order, namun masih bisa kami kompensasi dengan masuknya order dari customer baru," imbuh Iwan.
Meskipun mengalami penurunan di kuartal kedua, dia optimistis bisa mengejar target yang telah ditetapkan hingga tutup tahun 2020. Terlebih setelah melakukan pencatatan perdana saham, Iwan berharap hal ini mampu meningkatkan pesanan. Selain itu, TOYS juga terus mempertahankan pasar dengan strategi pengembangan produk yang inovatif dan menjaga kualitas.
Baca Juga: Sunindo Adipersada (TOYS) menggelar IPO dengan target dana Rp 148,75 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News