Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sunindo Adipersada Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (6/8) mendatang. Produsen boneka yang bermarkas di Bogor ini melepas 425 juta saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 dari setiap saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Harga saham yang ditawarkan dan dipatok kepada masyarakat sebesar Rp 350 per saham. Sehingga, Sunindo akan meraup dana segar hingga Rp148,75 miliar dari aksi korporasi ini.
Bersamaan dengan penerbitan saham, perusahaan yang sudah berusia lebih dari 29 tahun itu juga menawarkan 170 juta Waran Seri I yang menyertai penawaran saham. Jumlah ini mewakili 16,83% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
CEO PT Sunindo Adipersada Iwan Tjen mengatakan, keputusan untuk melantai di bursa bertujuan memperkenalkan perusahaan tersebut kepada masyarakat Indonesia sebagaimana Sunindo selama ini telah berhasil mendapatkan pangsa pasar di luar negeri melalui produk-produk yang diproduksi. “IPO ini juga kami tujukan untuk mendapatkan dana dari pasar modal Indonesia yang akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja kami,” ujar Iwan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/8).
Baca Juga: BEI masih kantongi 15 calon emiten yang akan listing tahun ini
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham seluruhnya akan digunakan oleh Sunindo untuk modal kerja. Modal kerja tersebut akan digunakan untuk biaya pembelian bahan baku, biaya produksi, serta untuk biaya operasional. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja.
Iwan melanjutkan, secara historis dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan laba bersih Sunindo menunjukkan performa yang positif dan dibarengi dengan pertumbuhan pendapatan yang juga positif. Pada tahun ini, Iwan mentargetkan Sunindo dapat meraup pendapatan yang lebih besar dari tahun 2019.
Sebagai gambaran, tahun 2019 Sunindo mengempit pendapatan senilai Rp 171,55 miliar dengan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 15,19 miliar.
Baca Juga: Berminat memburu saham emiten yang baru IPO? Ini pertimbangannya
Sementara per kuartal pertama 2020, Sunindo membukukan pendapatan sebesar Rp 49,7 miliar atau melesat 42,48% bila dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 34,94 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan ekspor secara signifikan sebesar Rp14,57 miliar atau naik 42,48% dibandingkan tahun 2019.
Sunindo juga berencana untuk membangun pabrik baru di Jawa Tengah. Hanya saja, Iwan mengatakan pembangunan pabrik baru di Jawa Tengah saat ini belum terealisasi dan masih dikaji ulang sembari menunggu Undang-Undang (UU) Omnibus Law, khususnya UU Cipta kerja.
Selama masa pandemi, Sunindo juga mengalihkan sebagian pembelian bahan baku ke supplier dalam negeri. Meskipun ada kenaikan harga bahan, namun hal ini bisa terkompensasi dengan kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
Baca Juga: Dua perusahaan ini akan segera listing, intip penggunaan dana hasil IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News