Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Rabu (12/7) cenderung naik dengan imbal hasil menurun.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan penurunan yield SUN terjadi karena tekanan terhadap nilai tukar rupiah mereda jelang pidato dari Janet Yellen pejabat The FED (Federal Reserve).
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar 1-24 basis poin (bps). Pada SUN tenor pendek imbal hasil turun berkisar 2-10 bps dengan kenaikan harga hingga sebesar 40 bps.
Sementara imbal hasil SUN tenor 5 tahun turun 7,5 bps jadi di level 6,82% diiringi kenaikan harga 30,5 bps. Selanjutanya, imbal hasil SUN tenor 10 tahun kompak turun sebesar 6,5 bps jadi di level 7,05% dengan diiringi kenaikan harga sebesar 124 bps.
Pada imbal hasil SUN tenor 15 tahun turut turun sebesar 14 bps jadi di level 7,50% dengan diiringi kenaikan harga sebesar 124 bps. Penurunan imbal hasil juga terjadi pada SUN teno 20 tahun sebesar 18 bps jadi di level 7,78% dan diiringi kenaikan sebesar 180 bps.
Made menganalisis, secara teknikal SUN pada perdagangan hari ini cenderung akan bergerak pada tren konsolidasi. "Diperkirakan hari ini harga SUN masih berpeluang untuk naik harganya, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah serta peningkatan volume perdagangan," kata Made.
Dengan kondisi tersebut, Made menyarankan investor untuk menggunakan strategi trading jangka pendek karena situasi pergerakan SUN masih fluktuatif. Adapun seri - seri yang masih menarik diantaranya adalah seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0034, ORI013, dan FR0050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News