kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sumi Indo Kabel mendorong penjualan domestik


Rabu, 13 September 2017 / 07:45 WIB
Sumi Indo Kabel mendorong penjualan domestik


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) ingin menggenjot penjualan pasar domestik. Pasalnya, persaingan industri kabel di pasar internasional kini semakin ketat. 

Direktur IKBI Sulim Herman Limbono mengaku, perusahaan berniat memperluas cakupan pasar domestik. Saat ini, penjualan ekspor memberi kontribusi 70% dari total penjualan perusahaan. 

Sementara itu, 30% penjualan berasal dari pasar domestik. "Keikutsertaan kami menyuplai kabel ke proyek PLN diharapkan bisa meningkatkan kontribusi penjualan domestik," ujar Sulim di Jakarta, Selasa (12/9).

Tahun ini, IKBI menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) US$ 7 juta, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan dari proyek PLN. Sebagian dari capex akan digunakan untuk peremajaan mesin. 

Dengan peremajaan mesin, IKBI berharap kapasitas produksinya meningkat. "Produksi kabel diperkirakan meningkat dari 200 ton per tahun menjadi 300 ton per tahun dengan mesin baru tersebut," ujar Sulim. 

Rencana peremajaan mesin akan dimulai dalam satu hingga dua bulan ke depan. Sehingga, dampaknya bisa mulai terlihat di kinerja akhir tahun 2017. 

Sepanjang tahun ini, IKBI telah menyerap capex US$ 5 juta. IKBI juga menggunakan capex untuk menambah mesin otomobil. "Kami akan menambahkan produksi untuk kabel dashboard, sehingga perlu membeli mesin baru," ujar Sulim. 

Perusahaan ini menargetkan penjualan tahun ini bisa tumbuh hingga 10% dibandingkan 2016 lalu. Hingga Juni 2017, penjualan IKBI masih turun 7,51% year on year (yoy) jadi US$ 32,89 juta. 

IKBI juga masih harus menanggung kerugian US$ 30.032 di paruh pertama tahun ini. Padahal pada semester I-2016 lalu, perusahaan mencetak laba US$ 1,99 juta.

Sulim juga mengatakan, kenaikan harga tembaga belakangan ini tak berdampak banyak terhadap perusahaan. Ini karena pembelian tembaga dilakukan dengan sistem hedging. "Sehingga kami tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harganya," papar dia. 

Menurut Sulim, IKBI sudah lebih dulu menyetok bahan baku sebelum harga naik. Hal ini membuat IKBI terlindung dari kenaikan harga tembaga yang sempat menyentuh level tertingginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×