Sumber Alfaria (AMRT) Caplok Saham Lawson dari MIDI, Cek Rekomendasi Sahamnya

Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel penghuni indeks LQ45, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), resmi mengambil alih kepemilikan atas PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS), pengelola jaringan ritel dan restoran berlabel Lawson. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang AMRT dalam memperkuat ekosistem bisnisnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu (9/4), AMRT membeli saham LWS dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang sebelumnya menjadi pemilik mayoritas entitas tersebut.

"Pada 8 April 2025, AMRT menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan MIDI untuk pembelian 1,48 miliar lembar saham dalam (LWS), dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 per saham atau setara Rp 200,45 miliar dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam LWS," kata manajemen AMRT di keterbukaan informasi, Rabu (9/4).

Manajemen menyampaikan bahwa pengambilalihan seluruh saham LWS yang dimiliki oleh MIDI bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kategori produk makanan (food products) AMRT.

Dengan memiliki kendali penuh atas Lawson, AMRT akan mendapatkan otoritas lebih besar dalam pengambilan keputusan strategis serta dapat melakukan pengawasan operasional yang lebih optimal.

Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk membentuk kelompok usaha yang solid dan terintegrasi.

"Transaksi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antar perusahaan secara berkelanjutan di masa yang akan datang," jelas Manajemen.

Dampak Aksi Korporasi terhadap Kinerja AMRT dan MIDI

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menilai bahwa aksi ini lebih merupakan strategi untuk mempertahankan Lawson tetap berada dalam ekosistem grup AMRT.

Tak hanya itu, langkah ini akan memberikan ruang bagi MIDI untuk lebih fokus mengembangkan gerai Alfamidi yang sudah memiliki brand awareness kuat di pasar.

"Saya menilai aksi korporasi ini lebih kepada upaya grup tersebut untuk mengoptimalkan peluang yang dimiliki tanpa perlu melepas market share yang dimiliki Lawson kepada pihak lain, bukan kepada melihat penurunan daya beli masyarakat," kata Dimas kepada Kontan, Kamis (10/4).

Ia menambahkan, dari sisi AMRT, akuisisi ini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan, mengingat kontribusi Lawson terhadap pendapatan MIDI relatif kecil.

Sementara itu, MIDI justru berpotensi mendapat manfaat lebih besar dari divestasi ini. "Apabila divestasi ini berpengaruh positif terhadap balance sheet perusahaan, maka opsi mendapatkan pembiayaan juga akan lebih leluasa bagi MIDI," tambahnya.

Rekomendasi Saham

Kendati begitu, Dimas belum menyarankan untuk memilih saham AMRT maupun MIDI untuk saat ini. Sebab. dengan melihat kondisi market saat ini yang memiliki risiko yang tinggi, di mana kondisi bisa sangat berbeda yang ditentukan oleh sentimen market global, maka lebih baik untuk memperbanyak alokasi investasi ke dalam aset yang lebih risiko rendah seperti Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).

"Pergerakan pasar saat ini lebih didominasi terhadap kondisi makroekonomi global," tuturnya.

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menerangkan bahwa saham AMRT dan MIDI saat ini berada di fase uptrend jangka pendeknya dan mampu berada di atas MA20.

Herditya menyarankan untuk trading buy saham AMRT di level support 2.290 dan resistance Rp 2.490 per saham dan trading buy saham MIDI dengan level support Rp 340 dan resistance Rp 358.

"Target harga AMRT dan MIDI masing-masing di level Rp 2.550-Rp 2.700 dan Rp 368-Rp 390 per saham," jelas Herditya kepada Kontan, Kamis (10/4).

Pada perdagangan Kamis (10/4) pukul 15:25 WIB, pergerakan harga saham AMRT berada di level Rp 2.310 per saham atau menguat 12,08% dalam sehari. Sementara itu, harga saham MIDI juga menguat 4,79% atau berada di posisi Rp 350 per saham.