kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukuk ritel SR012 laris manis di tengah wabah corona


Senin, 23 Maret 2020 / 22:13 WIB
Sukuk ritel SR012 laris manis di tengah wabah corona
ILUSTRASI. Warga mencoba mencari informasi penjualan sukuk ritel seri SR-012 di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Kamis (27/2).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin, (23/3), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) mengumumkan hasil penjualan sukuk ritel seri SR012 yang sukses capai target indikatif.

DJPPR menetapkan total volume pemesanan pembelian SR012 mencapai Rp 12,14 triliun. Hasil pemesanan tersebut 1,59 kali melebihi total target penjualan 28 mitra distribusi (midis) yang sebesar Rp 7,66 triliun di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile akibat wabah virus corona yang melanda Indonesia.

Faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan penjualan antara lain penurunan BI 7DRR, minat investor terhadap SBSN yang tinggi, strategi pemasaran yang tepat dan intensif, serta kupon yang masih cukup kompetitif.

Baca Juga: Alhamdulillah, Peminat Sukuk Ritel SR012 Membludak

Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia. Rata-rata volume pemesanan SR012 sebesar Rp 506,96 juta dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan SR011 (Rp 602,96 juta).

Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR012 sebanyak 88 investor (Rp 3,56 miliar) dengan rata-rata pembelian generasi Z sebesar Rp 487 juta.

Profesi Wiraswasta mendominasi pemesanan dari sisi jumlah investor sebanyak 7.532 investor (31,45%) dan dari sisi volume sebesar Rp 5,57 triliun (45,89%).

Proporsi jumlah investor profesi PNS/TNI/Polri pada SR012 (7,30%) sedikit meningkat dibandingkan pada SR011 (5,19%) dan ORI016 (6,27%).

Baca Juga: Pemerintah menyebut penjualan SR012 sudah melebihi target indikatif

Wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) mendominasi pemesanan dari sisi volume investor sebanyak 14.056 investor (58,69%) dan  dari sisi total volume sebesar Rp 6,51 triliun (53,61%).

Proporsi volume pemesanan Wilayah Indonesia Tengah SR012 (10,16%) sedikit meningkat dibandingkan SR011 (7,55%) dan ORI016 (8,03%). Demikian juga proporsi  jumlah investor Wilayah Indonesia Tengah SR012 (9,20%) sedikit meningkat dibandingkan SR011 (8,18%) dan ORI016 (7,95%).

Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada  SR012 yaitu 8.136 investor (33,97%). Investor baru SR012 sebanyak 9.743 investor (40,68%) didominasi oleh generasi Milenial sebesar 3.856 investor (39,58%).

Terdapat 933 investor yang membeli pada nominal Rp 1 juta. Sementara, jumlah investor yang setia membeli SBSN online sebanyak 154 investor.

Baca Juga: Risiko tinggi, perbankan masih getol berburu dana anorganik

Midis dengan realisasi nominal penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional diraih oleh PT Bank Central Asia Tbk (Rp1,96 triliun) dan investor terbanyak (4.894 investor), kategori bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar (Rp 316,9 miliar), kategori perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebesar (Rp 149,3 miliar), dan kategori fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar (Rp 18,2 miliar).

Baca Juga: Penjualan SR012, ini target beberapa bank

Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR012 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2020 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Maret 2020. Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2020.

Sampai dengan bulan Maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan dua instrumen SBN Ritel (SBR009 dan SR012) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp14,39 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×