kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.314   11,00   0,07%
  • IDX 7.190   49,38   0,69%
  • KOMPAS100 1.031   5,12   0,50%
  • LQ45 784   4,32   0,55%
  • ISSI 236   1,76   0,75%
  • IDX30 405   2,28   0,57%
  • IDXHIDIV20 466   3,47   0,75%
  • IDX80 116   0,74   0,64%
  • IDXV30 118   1,40   1,19%
  • IDXQ30 129   0,64   0,50%

Sukuk Global Mungkin Terbit Hari Ini Juga


Kamis, 16 April 2009 / 09:58 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tanpa banyak ba bi bu, Pemerintah Indonesia rupanya sudah mulai bergerak menawarkan surat berharga syariah negara (SBSN) di pasar internasional atau sukuk global. Penawaran ini sudah berlangsung sejak kemarin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui proses penawaran sedang berlangsung. "Ya, sudah jalan proses penawaran," jawabnya singkat saat ditemui di kantor Presiden, Rabu (15/4).

Sri Mulyani masih enggan membeberkan lebih jauh mengenai proses penawaran itu. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun KONTAN, pemerintah akan menerbitkan sukuk global sekitar US$ 600 juta. Untuk penerbitan ini, pemerintah telah menyiapkan aset dasar (underlying asset) senilai Rp 7,2 triliun.

Kemarin, sejumlah lembaga pemeringkat sudah memberikan rating sukuk global Indonesia. Moodys sudah memberi peringkat Ba3 untuk sukuk global bertenor lima tahun tersebut. Lembaga pemeringkat lain, Standard & Poors memberi rating BB-, dan Fitch Rating memberikan peringkat BB bagi sukuk global Pemerintah Indonesia.

Pemerintah sampai saat ini masih menunggu respon pasar untuk menetapkan jumlah penerbitan sukuk global. Yang pasti, jumlah penerbitannya tak akan melampaui nilai aset yang jadi jaminan sukuk.

Yield bisa di atas 8%

Nah, Reuters melaporkan, hingga kemarin malam (15/4) jumlah penawaran yang masuk sudah mencapai US$ 1,5 miliar. Namun Belum jelas berapa imbal hasil (yield) sukuk tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima KONTAN, yield obligasi Islami ini sekitar 9,25%.

Analis Obligasi Danareksa Sekuritas Budi Susanto memperkirakan, yield sukuk global perdana cap garuda ini tak akan jauh dari yield obligasi global bertenor sama, yaitu sekitar 8,42%.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto bilang, pemerintah masih mencari waktu yang tepat untuk menerbitkan sukuk tersebut. "Itu bisa saja berarti dalam waktu 1X24 jam sukuk tersebut sudah bisa terbit," imbuh Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×