kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.054   74,51   1,07%
  • KOMPAS100 1.026   13,54   1,34%
  • LQ45 798   11,39   1,45%
  • ISSI 222   1,76   0,80%
  • IDX30 415   6,53   1,60%
  • IDXHIDIV20 490   7,38   1,53%
  • IDX80 116   1,44   1,26%
  • IDXV30 117   0,90   0,77%
  • IDXQ30 135   1,85   1,39%

Sukuk bertenor pendek diburu investor


Selasa, 26 Januari 2016 / 19:16 WIB
Sukuk bertenor pendek diburu investor


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (26/1), sukuk negara bertenor pendek menjadi primadona.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, pemerintah menghimpun penawaran sebanyak Rp 13,64 triliun pada lelang kali ini. Dari jumlah tersebut, ada tiga seri sukuk yang memperoleh penawaran terbesar.

Pertama, seri SPN-S 13072016 yang meraup penawaran Rp 4,29 triliun. Instrumen ini bakal jatuh tempo pada 13 Juli 2016.

Kedua, seri PBS006 yang mencetak penawaran Rp 2,54 triliun. Efek akan kadaluarsa pada 15 September 2020.

Ketiga, seri PBS009 yang memperoleh penawaran Rp 4,23 triliun. Seri ini tenggat waktunya 25 Januari 2018.

Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menjelaskan, imbal hasil yang ditawarkan investor pada lelang sukuk kali ini relatif rendah, terutama pada seri SPN-S 13072016, PBS006 dan PBS009.

Makanya ketiga seri tersebut juga menjadi sukuk negara yang paling diburu dalam lelang kali ini. Maklum, investor sukuk umumnya lebih menggemari instrumen surat utang bertenor pendek.

Sebab, likuiditas obligasi syariah memang lebih kecil ketimbang Surat Utang Negara (SUN) konvensional. Makanya mayoritas investor menggenggamnya hingga jatuh tempo alias hold to maturity guna memperoleh kupon yang besar.

Total dana yang diserap dari lelang sukuk kali ini mencapai Rp 4,05 triliun atau di atas target indikatif yang dipatok Rp 4 triliun. Setelmen berlangsung pada 28 Januari 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×